Islamoderat.com ~ Bagaimana pengertian hadits yang redaksinya melarang menjadikan rumah sebagai kuburan dan seolah-olah melarang menjadikan kubur Nabi Muhammad Saw sebagai ied atau hari raya ?.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ , رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " لا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ قُبُورًا , وَلا تَجْعَلُوا قَبْرِي عِيدًا ، وَصَلُّوا عَلَيَّ فَإِنَّ صَلاتَكُمْ تَبْلُغُنِي حَيْثُ كُنْتُمْ " . ". حديث صحيح أخرجه أحمد، وأبو داود.
Rasulullah Saw pernah bersabda: "Janganlah kalian menjadikan rumah kalian sebagai kuburan dan jangankan kalian menjadikan kuburanku sebagai 'Ied (hari raya), bershalawatlah kepadaku, sungguh shalawat kalian sampai kepadaku dimanapun kalian berada". Hadits ini merupakan hadits shahih, diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud.
قال القاضي عياض، وابن حجر كما نقل الخفاجي في نسيم الرياض(3|502)، المراد لا تتخذوها كالعيد في العام مرة بل أكثروا زيارتها _ أي القبور. قال الشيخ زكي الدين المنذري: يـحتمل أن يكون المراد به الحثّ على كثرة زيارته صلّى الله عليه وسلّم وأن لا يُهمل حتّى لا يُزار إلاّ في بعض الأوقات كالعيد، الّذي لا يأتي في العام إلاّ مرّتين. قال: ويؤيد هذا التأويل ما جاء في الحديث نفسه: لا تجعلوا بيوتكم قبورًا، أي لا تتركوا الصلاة في بيوتكم حتى تجعلوها كالقبور التي لا يُصلّى فيها. وقد ذكر السيوطي في مناهل العرفان أنّ حديث: مَنْ زار قبري وجبت له شفاعتي. قال الذهبي فيه: إنّه يتقوّى بتعدد الطرق. اهـ
Al-Qadli bin 'Iyyadl dan Ibnu Hajar mengatakan, sebagaimana dikutip oleh al-Khafaji didalam kitab Nasimur Riyadl (3/502), maksudnya adalah janganlah kalian menjadikannya sebagai 'Ied didalam setahun hanya sekali, tetapi berbanyaklah menziarahinya, yaitu kubur".
Syaikh Zakiyuddin al-Mundziri berkata: kemungkinan pengertian yang dikehendaki dari hal tersebut adalah dorongan memperbanyak menziarahi Nabi Saw, tidak melalaikan hingga tidak diziarahi kecuali pada sebagian waktu seperti hari raya ('Ied), dimana hari raya tidak datang didalam 1 tahun kecuali dua kali.
Ia juga berkata: penafsiran ini didukung/sesuai dengan teks hadits itu sendiri, yaitu janganlah kalian menjadikan rumah kalian sebagai kuburan, maksudnya janganlah kalian meninggalkan shalat dirumah kalian hingga menjadikannya seperti kuburan yang tidak dilaksanakan shalat disana. Dan sungguh Imam al-Suyuthi telah menyebutkan didalam Manahilul Ifran, sebuah hadits "Barangsiapa yang menziarahi kuburku maka wajib baginya mendapat syafa'atku". Az-Dzahabi berkata: "Hadits itu saling menguatkan dengan banyaknya jalur riwayatnya".
Oleh : Ibnu L' Rabassahttps://www.facebook.com/Shaykh.Salim/posts/393398360769628