Kisah Pohon Soekarno di Padang Arafah, Salah Satu Tanda Akhir Zaman?



Islamoderat.com ~ Kiamat sesuai prediksi Rasulullah Saw. akan terjadi tidak lama lagi. Melalui sabdanya Rasulullah Saw. menyebutkan tanda-tandanya, ada yang dengan sebab (ulah manusia) dan yang tanpa sebab (fenomena alam). Setidaknya dengan mengetahui tanda-tanda ini kita bisa melakukan tindakan preventif, pencegahan atau memundurkan terjadinya hari kiamat. Diantara tujuh tanda-tanda Akhir Zaman yang sudah nampak dan banyak kita saksikan adalah:

1. Dari Abu Hurairah Ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda:

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَعُودَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوجًا وَأَنْهَارًا

“Tidak akan terjadi hari kiamat, sehingga tanah Arab menjadi lahan yang subur dan dialiri sungai-sungai.” (HR. Muslim).

2. Dari Ibnu Umar Ra. ia berkata: “Pada satu ketika dibawa ke hadapan Rasulullah Saw. sepotong emas. Emas itu adalah emas zakat yang pertama sekali dibawa oleh Bani Sulaim dari pertambangan mereka. Maka sahabat berkata: “Hai Rasulullah! Emas ini adalah hasil dari tambang kita”. Lalu Nabi Saw. menjawab, “Nanti kamu akan dapati banyak tambang-tambang, dan yang akan menguasainya adalah orang-orang jahat." (HR. al-Baihaqi).

3. Diceritakan dari Qutaibah bin Sa’id dari Ya’qub bin Abdurrahman al-Qari dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah Ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Tidak akan terjadi hari kiamat sebelum harta kekayaan telah tertumpuk dan melimpah ruah, hingga seorang laki-laki pergi ke mana-mana sambil membawa harta zakatnya tetapi dia tidak mendapatkan seorang pun yang bersedia menerima zakatnya itu. Dan sehingga tanah Arab menjadi subur makmur kembali dengan padang-padang rumput dan sungai-sungai.” (HR. Muslim no. 1681).

4. Diceritakan dari Yahya bin Bukair dari al-Laits dari ‘Uqail dari Ibnu Syihab dari ‘Urwah bin az-Zubair bahwa Zainab binti Abu Salamah bercerita kepadanya dari Ummu Habibah binti Abu Sufyan dari Zainab binti Jahsy Ra., bahwa Nabi Saw. datang kepadanya dengan gemetar sambil bersabda: "Laa ilaaha illallah, celakalah bangsa Arab karena keburukan yang telah dekat. Hari ini telah dibuka benteng Ya’juj dan Ma’juj seperti ini." Beliau Saw. memberi isyarat dengan mendekatkan telunjuknya dengan jari sebelahnya. Zainab binti Jahsy bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah kita akan binasa sedangkan di tengah-tengah kita banyak orang-orang yang shalih?" Beliau Saw. menjawab: "Ya, benar, jika keburukan telah merajalela." (HR. Bukhari no. 3097, 3331, 6535, 6602 dan Muslim no. 128, 5129).

5. Dari Sahl bin Saad as-Sa‘idi Ra. berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Ya Allah! Jangan Engkau pertemukan aku dan mudah-mudahan kamu (sahabat) tidak bertemu dengan suatu zaman dikala para ulama sudah tidak diikuti lagi, dan para penyantun sudah tidak dihiraukan lagi. Hati mereka seperti hati orang Ajam (dalam kefasiqannya), lidah mereka seperti lidah orang Arab (dalam kefasihannya).” (HR. Ahmad).

6. Dari Ali bin Abi Thalib Ra. berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Sudah hampir tiba suatu zaman, kala itu tidak ada lagi dari Islam kecuali namanya, dan tidak ada dari al-Quran kecuali tulisannya. Masjid-masjid mereka indah, tetapi kosong dari hidayah. Ulama mereka adalah sejahat-jahat makhluk yang ada di bawah kolong langit. Dari merekalah keluar fitnah, dan kepada mereka fitnah itu akan kembali.” (HR. al-Baihaqi).

7. Diceritakan dari Isma’il bin Abu Uwais daei Malik dari Hisyam bin ‘Urwah dari bapaknya dari Abdullah bin ‘Amru bin al-‘Ash Ra. yang berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu sekaligus mencabutnya dari hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para ulama hingga bila sudah tidak tersisa ulama maka manusia akan mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh. Ketika mereka ditanya mereka berfatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan." (HR. Bukhari no. 98).

***
Profesor Korner ketika ditanya “apakah informasi yang dikabarkan Nabi Muhammad Saw. 1400 tahun yang lalu bahwa sekali lagi dataran Arab itu akan menjadi daerah yang subur dipenuhi kebun-kebun dan sungai-sungai benar-benar akan terjadi?” Ia menjawab tegas: ”Ya!"

Profesor Alfred Kroner adalah seorang ahli geologi terkemuka dunia, dari Department Ilmu Bumi, Institut Geosciences, Johannes Gutenburg University, Mainz, Germany, berdasarkan penelitiannnya dia mengatakan bahwa Era Salju Baru (New Snow Age) saat ini telah dimulai, sekarang salju di kutub Utara sedang merangkak/bergeser perlahan-lahan ke arah Semenanjung Arab, pada saat itu iklim dataran Arab berubah dan menjadi salah satu daerah yang paling subur dan hijau di muka bumi. Ini merupakan fakta sains yang tidak bisa dibantah.

Pohon Soekarno di Padang Arafah


Padang Arafah, Arab Saudi, luasnya sekitar 5,5 x 3,5 km, yang dikelilingi bukit-bukit. Salah satunya adalah Jabal Rahmah, yaitu bukit yang diyakini sebagai tempat bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa setelah dipisahkan kembali selama 300 tahun dari surga.

Di tengah teriknya sinar mentari yang menyengat dan padang pasir yang luas terdapat pohon unik, pohon Soekarno. Jamaah haji suka berlindung di pohon Soekarno untuk menghindari sinar matahari yang panas. Dinamakan pohon Soekarno karena sebagai penghargaan bangsa Arab kepada Presiden Republik Indonesia yang pertama itu. Soekarno lah yang menggagas penghijauan di Padang Arafah. Soekarno pula yang memilihkan jenis tanaman, hingga menyiapkan sebuah tim penghijauan di Arafah. Gagasan Soekarno berhasil. Padang tandus dengan permukaan batu cadas nan gersang, berhasil dihijaukan.

Raja Fahd, ketika itu sangat berterimakasih dan mengabadikan nama “pohon soekarno" untuk pohon-pohon yang sekarang menghijaukan areal di Arafah tersebut. Di Indonesia, jenis pohon yang ditanam di Arafah itu dinamakan pohon mimba. Selain daunnya berkhasiat untuk mengobati diare, pohon ini juga sangat tahan hidup di daerah tandus, bahkan dalam suhu udara yang panasnya ekstrem. Ada yang menyebut nama pohon soekarno itu berjenis mindi. Maklum, pohon mindi dan mimba memang berasal dari rumpun yang sejenis. 

Dulu ada 2 gagasan besar Presiden Soekarno di Arab Saudi waktu itu; yaitu penanaman pohon di Arafah dan pembuatan 3 jalur tempat sa’i. Gagasan itu pun direspons Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Karenanya, kini tempat sa’i antara Bukit Safa dan Marwa terbagi menjadi 3 jalur. Jalur pertama adalah dari Bukit Safa ke Bukit Marwa. Jalur kedua adalah dari Bukit Marwa ke bukit Safa. Jalur ketiga berada di tengah-tengah antara jalur pertama dan kedua yang diperuntukkan bagi orang-orang yang sudah udzur atau cacat fisik dengan menggunakan kursi roda.

Pada musim haji, di bawah pohon-pohon Soekarno itulah dipasang tenda-tenda untuk penginapan sementara para jamaah. Tenda-tenda itu dipersiapkan menjelang acara wukuf yang dimulai pada 9 Dzulhijjah setelah shalat Dzuhur. Puncak acara wukuf dipusatkan di Masjid Namirah yang terletak tepat di tengah-tengah Padang Arafah.