Informasi Turunnya Wahyu Pertama Nabi Saw dalam Kitab Kristen ?


Islamoderat.com ~ Kristologi adalah cabang ilmu teologi yang membicarakan tentang posisi Yesus Kristus di dalam agama Kristen. Cabang ilmu ini tidak hanya ditekuni oleh orang-orang Kristen, tetapi ada sebagian orang Islam juga yang menekuni cabang ilmu ini, bahkan ada yang dianggap sebagai pakai Kristologi.

Biasanya muslim yang pakar Kristologi berupaya menemukan informasi-informasi kebenaran yang masih tersisa dalam kitab-kitab agama Kristen. Misalnya informasi tentang Nabi Muhammad SAW dan sebagainya.

Mereka termotivasi oleh ayat didalam al-Qur'an yang menginformasikan bahwa orang-orang yang diberi kitab sebelum umat Islam sebenarnya mengenal Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana ayat Al-Qur'an surah al-Baqarah ayat 146. Allah SWT berfirman :

الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءهُمْ وَإِنَّ فَرِيقاً مِّنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Orang-orang yang telah Kami beri Al Kitab mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri . Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.”
Ayat tersebut menginformasikan bahwa Ahl Kitab sangat mengenal Nabi Muhammad, bahkan mereka mengenal Nabi Saw seperti anak-anak mereka sendiri, artinya sangat mengenal, tetapi sebagian dari mereka menyembunyikan kebenaran tersebut.

Meskipun kadang seorang muslim pakar Kristologi terkesan mencocok-cocokan belaka, tetapi kajian-kajian mereka sangat menarik, bahkan tidak jarang banyak orang non-muslim masuk Islam karena menyimak pemaparan-pemaparan mereka.

Dari sekian banyak yang diungkap oleh pakar Kristologi, salah satunya tentag informasi yang ada didalam kitab Yesaya. Kitab Yesaya merupakan salah satu bagian dalam Perjanjian Lama.

Sebenarnya bila berbicara kitab orang Kristen, tidak hanya ada satu kitab tetapi terdiri dari banyak kitab yang terhimpun dalam satu kitab yang diseut Al-Kitab (Bible). Didalamnya terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Lalu dimana Injil Nabi 'Isa yang dikenal dalam Islam?. Jawabannya tidak ada Injil Nabi Isa, karena ada banyak Injil dalam kitab Kristen dan yang ditulis oleh murid-murid Yesus, serta tidak semua Injil diakui keabsahannya.

Didalam Bible (Al-Kitab) terdapat pula kitab yang namanya kitab Yesaya. Dalam kitab ini ada informasi menarik, yang menurut pakar Kristologi dianggap sebagai nubuwwat tentang Nabi Muhammad Saw.

Didalamnya tertulis sebagai berikut :
29:11 Maka bagimu penglihatan dari semuanya itu seperti isi sebuah kitab yang termeterai, apabila itu diberikan kepada orang yang tahu membaca dengan mengatakan: "Baiklah baca ini," maka ia akan menjawab: "Aku tidak dapat, sebab kitab itu termeterai";

29:12 dan apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan: "Baiklah baca ini," maka ia akan menjawab: "Aku tidak dapat membaca."
Pakar Kristologi mengatakan bahwa informasi pada ayat 11 menunjuk pada Yesus, sebab menurut versi Islam, Yesus menerima Injil hanya dalam satu kali turun saja.

Sementara ayat 12 dianggap bernubuat tentang Nabi Muhammad Saw. Hal itu mengingatkan pada sebuah peristiwa saat Nabi berada di Gua Hira, yaitu saat Nabi Muhammad menerima wahyu pertama kalinya berupa Al-Qur'an Surat Al-'Alaq 96 : 1-5, yang diabadikan dalam hadits sebagai berikut:
فأخذني فغطني الثانية حتى بلغ مني الجهد ثم أرسلني فقال اقرأ قلت ما أنا بقارئ فأخذني فغطني الثالثة حتى بلغ مني الجهد ثم أرسلني فقال { اقرأ باسم ربك الذي خلق خلق الإنسان من علق اقرأ وربك الأكرم الذي علم بالقلم الآيات إلى قوله علم الإنسان ما لم يعلم
“.. maka Malaikat mendekapku (Muhammad) kedua kalinya hingga aku sulit bernafas, kemudian melepaskanku dan berkata : “bacalah olehmu”, aku berkata : “aku tidak dapat membaca”, kemudian ketiga kalinya malaikat mendekapku hingga aku sulit bernafas, kemudian melepaskanku dan berkata : “Iqraa Bismi Rabbika al-Ladziii Khalaq….(sampai akhir)” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Kajian semacam ini memang masih asing bagi sebagian kalangan santri, tetapi cukup menarik untuk sekedar menambah khazanah pengetahuan. Meskipun kebenarannya masih perlu dikaji kembali.

Wallahu A'lam

Oleh : Ibnu L' Rabassa