Islamoderat.com ~ Nama Shalahuddin Al-Ayyubi mencuat, dikala ia berhasil menorehkan sejarah emas dengan merebut kembali Masjidil Aqsha. Namun, ada sebuah rahasia amalan yang dilakukan sebelum ia dan pasukannya mengepung Kota Jerussalem.
“Saat hendak menaklukkan Kota Jerussalem, ia meminta para ulama dan santri, untuk membaca dan mengkhatamkan kitab Shahih Bukhari. Jadi kemenangannya bukan dari pertumpahan darah, tapi justru dari berkah membaca Shohih Bukhari,” terang Habib Jindan bin Novel pada acara “Khatmil Bukhari” di Masjid Riyadh Solo, awal pekan lalu (18/5).
Dipaparkan lebih lanjut oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fakhriyah Tangerang tersebut, berkah membaca Kitab Shahih Bukhari juga dibuktikan warga di Hadramaut Yaman. Mereka membaca dengan membaginya menjadi 40 bagian.
“Apabila ada kemarau mereka membaca sambil berziarah. Belum sampai membaca 1 atau 2 jam, Allah kemudian menurunkan berkah dan solusi atas permasalahan yang ada,” tuturnya.
Habib Jindan juga berpesan, agar banyak mengumandangkan serta mempelajari Al-Qur’an dan Hadist di setiap rumah dan masjid. Kegiatan khataman kitab Shahih Bukhari di Masjid Riyadh Solo, merupakan agenda rutin yang diadakan setiap setahun sekali, pada hari Senin terakhir di Bulan Rajab.
Usai pembacaan doa dan sholat zuhur, para jamaah disajikan makanan yang khas dihidangkan pada momen acara ini, yaitu bubur haritsah dan nasi kebuli. Makanan inilah yang biasanya ditunggu-tunggu oleh para jamaah.
Selesai acara, biasanya mereka juga menyempatkan diri untuk berziarah ke makam yang terletak di sebelah selatan masjid. Di pemakaman keluarga tersebut terdapat makam Habib Alwi bin Ali Al Habsyi, Habib Ahmad bin Alwi Al Habsyi dan Habib Anis bin Alwi Al Habsyi. Mereka semua merupakan putra dan para cucu Habib Ali Al Habsyi. sang muallif kitab maulid Simtud Durar. (Ajie Najmuddin/003)
sumber nujateng
“Saat hendak menaklukkan Kota Jerussalem, ia meminta para ulama dan santri, untuk membaca dan mengkhatamkan kitab Shahih Bukhari. Jadi kemenangannya bukan dari pertumpahan darah, tapi justru dari berkah membaca Shohih Bukhari,” terang Habib Jindan bin Novel pada acara “Khatmil Bukhari” di Masjid Riyadh Solo, awal pekan lalu (18/5).
Dipaparkan lebih lanjut oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fakhriyah Tangerang tersebut, berkah membaca Kitab Shahih Bukhari juga dibuktikan warga di Hadramaut Yaman. Mereka membaca dengan membaginya menjadi 40 bagian.
“Apabila ada kemarau mereka membaca sambil berziarah. Belum sampai membaca 1 atau 2 jam, Allah kemudian menurunkan berkah dan solusi atas permasalahan yang ada,” tuturnya.
Habib Jindan juga berpesan, agar banyak mengumandangkan serta mempelajari Al-Qur’an dan Hadist di setiap rumah dan masjid. Kegiatan khataman kitab Shahih Bukhari di Masjid Riyadh Solo, merupakan agenda rutin yang diadakan setiap setahun sekali, pada hari Senin terakhir di Bulan Rajab.
Usai pembacaan doa dan sholat zuhur, para jamaah disajikan makanan yang khas dihidangkan pada momen acara ini, yaitu bubur haritsah dan nasi kebuli. Makanan inilah yang biasanya ditunggu-tunggu oleh para jamaah.
Selesai acara, biasanya mereka juga menyempatkan diri untuk berziarah ke makam yang terletak di sebelah selatan masjid. Di pemakaman keluarga tersebut terdapat makam Habib Alwi bin Ali Al Habsyi, Habib Ahmad bin Alwi Al Habsyi dan Habib Anis bin Alwi Al Habsyi. Mereka semua merupakan putra dan para cucu Habib Ali Al Habsyi. sang muallif kitab maulid Simtud Durar. (Ajie Najmuddin/003)
sumber nujateng