Islamoderat.com ~ Seorang muslimah penumpang pesawat United Airlines mengaku menangis setelah mendapat perlakukan diskriminatif dan ketidak adilan dari seorang pramugari dan penumpang lainnya terkait persoalan minuman kaleng soda yang masih belum dibuka, Jum'at (29/5)
Peristiwa ini memicu kemarahan di sosial media. Banyak pengguna sosmed yang mengatakan akan memboikot penerbangan tersebut, kecuali bila melakukan permintaan maaf.
Tahera Ahmad (31), seorang pendakwah muslimah dan ketua persatuan hubungan antaragama di Northwestern University. Ia sedang melakukan perjalanan dari Chicago ke Washington untuk menghadiri konferensi yang mempromosikan dialog antara pemuda Israel dan Palestina.
Dalam pesawat tersebut, ia meminta minuman Diet Coke saat pramugari yang bertugas saat itu bertanya "apakah ia ingin minum". Tetapi pramugari itu enggan memberikannya dengan alasan pelanggaran terhadap peraturan keselamatan penerbangan United Airlines.
Menurut Tahera Ahmad, petugas itu mengatakan bahwa mereka 'tidak dibenarkan' untuk memberika minuman kaleng yang belum dibuka untuk penumpang karena itu bisa 'digunakan sebagai senjata.'
Tahera yang memakai kerudung atau hijab itu pada awalnya menerima alasan dari pramugari tersebut. Tetapi kemudian ia terkejut saat pramugari itu juga menyajikan minuman kaleng yang belum dibuka kepada penumpang lain -seorang pria- yang duduk didepan kursi Tahera.
"Itu juga bisa digunakan sebagai senjata", kata Tahera kepada petugas, saat mendapati pelayanan yang berbeda yang diterimanya. Pramugari itu langsung mengambil kembali minuman yang telah diberikan, lalu segera membukanya dan memberikannya kembali kepada penumpang pria tersebut.
Tahera mempersoalkan layanan pertugas dan mengeluhkan diskriminasi serta ketidak adilan yang dialaminya. Ia lalu meminta dukungan dari penumpang lain, tetapi tidak mendapati tanggapan apapun.
Seorang pria duduk didepannya berbalik dan berteriak, "Kamu itu muslim, kamu diam saja. Kami tahu, kamu akan menggunakannya sebagai senjata" tutur Tahera menirukan ucapan pria itu. Tahera berharap penumpang lain akan membelanya tetapi malah mendapati sebaliknya, ia lalu menangis mendapati penghinaan seperti itu.
Muslimah tersebut lalu membuka internet didalam penerbangannya untuk menceritakan kejadian didalam penerbangan itu di profil Facebook-nya. Ia mengatakan sudah berhenti menangis. "Saya rasakan aura kebencian pada nada suara dan sorot mata pria itu."
Postingan itu dengan cepat menyebar bak virus. Demikian pula screenshot-nya terus menyebar di sosial media.
red. Ibnu Manshur, Tribun.com.pk, CNN, haaretz.com
Tahera Ahmad, who is Muslim, said she was discriminated against on a United Airlines flight. (Facebook profile picture)
Peristiwa ini memicu kemarahan di sosial media. Banyak pengguna sosmed yang mengatakan akan memboikot penerbangan tersebut, kecuali bila melakukan permintaan maaf.
Tahera Ahmad (31), seorang pendakwah muslimah dan ketua persatuan hubungan antaragama di Northwestern University. Ia sedang melakukan perjalanan dari Chicago ke Washington untuk menghadiri konferensi yang mempromosikan dialog antara pemuda Israel dan Palestina.
Dalam pesawat tersebut, ia meminta minuman Diet Coke saat pramugari yang bertugas saat itu bertanya "apakah ia ingin minum". Tetapi pramugari itu enggan memberikannya dengan alasan pelanggaran terhadap peraturan keselamatan penerbangan United Airlines.
Menurut Tahera Ahmad, petugas itu mengatakan bahwa mereka 'tidak dibenarkan' untuk memberika minuman kaleng yang belum dibuka untuk penumpang karena itu bisa 'digunakan sebagai senjata.'
Tahera yang memakai kerudung atau hijab itu pada awalnya menerima alasan dari pramugari tersebut. Tetapi kemudian ia terkejut saat pramugari itu juga menyajikan minuman kaleng yang belum dibuka kepada penumpang lain -seorang pria- yang duduk didepan kursi Tahera.
"Itu juga bisa digunakan sebagai senjata", kata Tahera kepada petugas, saat mendapati pelayanan yang berbeda yang diterimanya. Pramugari itu langsung mengambil kembali minuman yang telah diberikan, lalu segera membukanya dan memberikannya kembali kepada penumpang pria tersebut.
Tahera mempersoalkan layanan pertugas dan mengeluhkan diskriminasi serta ketidak adilan yang dialaminya. Ia lalu meminta dukungan dari penumpang lain, tetapi tidak mendapati tanggapan apapun.
Seorang pria duduk didepannya berbalik dan berteriak, "Kamu itu muslim, kamu diam saja. Kami tahu, kamu akan menggunakannya sebagai senjata" tutur Tahera menirukan ucapan pria itu. Tahera berharap penumpang lain akan membelanya tetapi malah mendapati sebaliknya, ia lalu menangis mendapati penghinaan seperti itu.
Muslimah tersebut lalu membuka internet didalam penerbangannya untuk menceritakan kejadian didalam penerbangan itu di profil Facebook-nya. Ia mengatakan sudah berhenti menangis. "Saya rasakan aura kebencian pada nada suara dan sorot mata pria itu."
Postingan itu dengan cepat menyebar bak virus. Demikian pula screenshot-nya terus menyebar di sosial media.
Tahera Ahmad, who is Muslim, said she was discriminated against on a United Airlines flight. (Facebook profile picture)