Sekte Ultra-Ortodoks Yahudi di London Larang Perempuan Mengemudi


Islamoderat.com ~ Pemimpin sekte Yahudi ultra-Ortodoks di utara London baru-baru ini mengeluarkan pernyataan untuk komunitas mereka yang melarang perempuan mengemudi.

Surat yang ditandatangani oleh rabi Yahudi dari sekte Hasidic Belz di Stamford Hill dan dikirim pekan lalu ke para orang tua di masyarakat, mengatakan bahwa perempuan mengemudi merupakan sebuah pelanggaran terhadap "aturan tradisional kesopanan di kemah kami." Disebutkan pula bahwa, mulai Agustus tahun 2015, anak-anak yang disopiri oleh ibu mereka akan dilarang bersekolah, menurut The Jewish Chronicle.

Sekte Belz mengelola dua sekolah di Stamford Hill, Machzikei Hadass dan Beis Malka, dimana tempat larangan itu akan diberlakukan, sebagaimana laporan The Independent.

Dalam kondisi tertentu, bila seorang wanita terpaksa untuk menyetir mobil dengan alasan tertentu untuk mengantar anaknya ke sekolah, maka harus "mengajukan permohonan kepada komite khusus dan panitia bisa mempertimbangkan permohonannya," tulis surat itu.

Dalam hal ini juga tercatat bahwa larangan tersebut berdasarkan rekomendasi dari Rabbi Yissachar Dov Rokeach, pemimpin spiritual sekte di Israel.

Dina Brawer, duta Inggris aliansi perempuan Ortodoks Yahudi, mengaku mengalami masalah dengan larangan tersebut. "Mengumumkan kepada para perempuan bahwa mereka tidak bisa mengemudi itu tidak sederhana, itu berarti mengucilkan mereka," katanya kepada The Independent.

Sementara sebuah pernyataan atas nama organisasi perempuan lokal Belz, Neshei Belz, mengatakan bahwa kaum wanita dari kelompok tersebut merasa "sangat istimewa dan dihargai menjadi bagian dari sebuah komunitas di mana standar tertinggi dalam kebaikan, moralitas dan martabat dihormati," laporan The Jewish Chronicle.

Pesoalan apakah perempuan harus diizinkan untuk mengemudi adalah perdebatan yang sedang berlangsung di berbagai komunitas Hasidic. Gerakan tersebut sering menjadikan kaum wanita sebagai standar yang ketat dalam hal kesopanan dan mengharapkan khususnya bagi kaum wanita muda untuk memprioritaskan kesuburan daripada hal-hal lain.

red. Ibnu Manshur/huffingtonpost