Islamoderat.com ~ Dalam pelajaran sejarah dunia, dikenal istilah Blok Barat, Blok Timur dan Gerakan Non-Blok. Blok Barat atau Blok Kapitalis selama Perang Dingin merujuk pada kekuatan yang bersekutu dengan Amerika Serikat dan NATO melawan Uni Soviet dan Pakta Warsawa. Pihak yang terakhir disebutkan disebut sebagai Blok Timur. Dalam hal ini juga dikenal istilah Perang Dingin.
Lalu bagaimana bila dihubungkan dengan konflik yang terjadi didunia saat ini?. Adakah benang merah dengan konflik-konflik sebelumnya?. Tulisan singkat mengenai Geopolitik Timur Tengah ini cukup menarik untuk disimak :
"mengapa kampanye kebencian kaum Radikalis saat ini bergeser dari Zionis Laknatulloh ke Syiah Laknatulloh"
Banyak aspek yang membentuk 'wajah' carut marut Timur Tengah sebagaimana yang kita kenal sekarang. Aspek yang mayoritas warga dunia sering kurang jeli menangkapnya seperti perseteruan abadi antara dua blok besar dunia: BARAT VS. TIMUR. Dari Afghanistan 1980-an, sampai Suriah 2011-? Kedua Blok saling memperkuat pengaruh di Timur Tengah melalui PROXY WAR (perang boneka) seperti yang tengah terjadi di Suriah.
Amerika & Arab Saudi terang-terangan membiayai & mempersenjatai pemberontak Suriah FSA yang berbagi senjata dengan teroris Al-Qaeda NUSRA, yang menyebabkan lahirnya ISIS. Satu-satunya alasan kenapa rezim Assad masih bisa berdiri setelah diserbu dari 'empat penjuru angin' adalah berkat dukungan solid Iran & Rusia, juga berkat veto Tiongkok terhadap resolusi PBB mencegah intervensi NATO membom Suriah pada tahun 2012, menyelamatkan Assad dari bernasib seperti Khadafi, Libya.
Hal ini juga yang menyebabkan terjadinya pergeseran KAMPANYE KEBENCIAN yang dilakukan oleh Islam aliran garis keras di tanah air. Karena selama konflik Suriah & Yaman belum berakhir, ditambah peningkatan ketegangan Iran VS Arab Saudi, tak ketinggalan perang panjang Hezbollah (Syiah) VS Israel, bisa dipastikan yell yell "Zionis Laknatulloh" sementara akan absen digantikan oleh "Syiah Laknatulloh", sebagaimana filsafat perang yang berbunyi, "Enemy of my enemy is my friend" (musuh dari musuh saya adalah kawan).
Memahami ini adalah kunci membentengi diri dari penghasutan kebencian.
Opinion by Permadi Arya
Lalu bagaimana bila dihubungkan dengan konflik yang terjadi didunia saat ini?. Adakah benang merah dengan konflik-konflik sebelumnya?. Tulisan singkat mengenai Geopolitik Timur Tengah ini cukup menarik untuk disimak :
*** ***
Banyak aspek yang membentuk 'wajah' carut marut Timur Tengah sebagaimana yang kita kenal sekarang. Aspek yang mayoritas warga dunia sering kurang jeli menangkapnya seperti perseteruan abadi antara dua blok besar dunia: BARAT VS. TIMUR. Dari Afghanistan 1980-an, sampai Suriah 2011-? Kedua Blok saling memperkuat pengaruh di Timur Tengah melalui PROXY WAR (perang boneka) seperti yang tengah terjadi di Suriah.
Amerika & Arab Saudi terang-terangan membiayai & mempersenjatai pemberontak Suriah FSA yang berbagi senjata dengan teroris Al-Qaeda NUSRA, yang menyebabkan lahirnya ISIS. Satu-satunya alasan kenapa rezim Assad masih bisa berdiri setelah diserbu dari 'empat penjuru angin' adalah berkat dukungan solid Iran & Rusia, juga berkat veto Tiongkok terhadap resolusi PBB mencegah intervensi NATO membom Suriah pada tahun 2012, menyelamatkan Assad dari bernasib seperti Khadafi, Libya.
Hal ini juga yang menyebabkan terjadinya pergeseran KAMPANYE KEBENCIAN yang dilakukan oleh Islam aliran garis keras di tanah air. Karena selama konflik Suriah & Yaman belum berakhir, ditambah peningkatan ketegangan Iran VS Arab Saudi, tak ketinggalan perang panjang Hezbollah (Syiah) VS Israel, bisa dipastikan yell yell "Zionis Laknatulloh" sementara akan absen digantikan oleh "Syiah Laknatulloh", sebagaimana filsafat perang yang berbunyi, "Enemy of my enemy is my friend" (musuh dari musuh saya adalah kawan).
Memahami ini adalah kunci membentengi diri dari penghasutan kebencian.
Opinion by Permadi Arya