Islamoderat.com ~ Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Ahmad Shobri Lubis mengatakan Palestina belum merdeka sepenuhnya lantaran belum bebas dari Israel. Dia juga mengkritik pemerintah Indonesia yang katanya mau membantu namun belum ada buktinya.
"Mana pemerintah, saya belum lihat tindakan nyatanya. Palestina masih belum boleh menggunakan mata uang sendiri harus mata uang Israel, tidak boleh memiliki senjata canggih, kalo seperti itu apa itu disebut merdeka?" ucap Ahmad saat berorasi di depan kantor Kedutaan Besar Palestina, Jakarta, Jumat (2/10).
Menurut Ahmad, pemerintah Indonesia hanya obral janji dan tak ada tindakannya. Mulai zaman pemerintahan SBY hingga saat ini dianggapnya hanya mengumbar kata-kata manis untuk bantu kemerdekaan Palestina.
"Tidak ada pemerintah membangun rumah sakit Indonesia di sana, mengirimkan tentara Indonesia kesana misalnya enggak ada itu," ungkap Ahmad kepada merdeka.com
Ahmad mengungkapkan tindakan nyata membantu Palestina justru dilakukan oleh ormas-ormas Islam seperti FPI. Mereka melakukan tindakan nyata dengan mengumpulkan uang receh peduli Palestina untuk membangun rumah sakit di Gaza.
"Kami kami inilah yang mengumpulkan uang recehan agar bisa membantu secara nyata saudara kami di sana, meskipun saya sudah mendengar Indonesia akan membangun konsulat di Gaza tapi liat saja," jelasnya.
Ahmad menegaskan, pemerintah Indonesia harus menepati janji mereka membantu kemerdekaan Palestina.
"Ya pokoknya penuhi dulu lah janjinya pemerintah yang mau bantu kemerdekaan Palestina," tutur Ahmad.
Mereka juga mengungkapkan rasa syukur atas pengibaran bendera Palestina di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat beberapa hari lalu. Dalam upacara pengibaran bendera Palestina tersebut, hadir dari Indonesia Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi.
Menlu Retno mengatakan pengibaran bendera ini merupakan bukti kuat dukungan masyarakat internasional akan kemerdekaan Palestina.
"Saya hadir di acara pengibaran bendera Palestina di Markas Besar PBB. Pengibaran bendera ini merupakan bukti kuat dukungan masyarakat internasional terhadap kemerdekaan Palestina," kata Menlu Retno dari New York.
sumber merdeka.com