Inilah Potret Harmonis Hubungan Beragama di Rusia Paska Uni Soviet Runtuh



Islamoderat.com ~ Pemeluk agama Islam di Rusia cukup banyak yaitu sekitar 21-28 Juta penduduk atau 15-20 persen dari 142 Juta penduduk. Kehidupan Muslim di Rusia saat ini juga kian membaik dibanding masa komunis dulu setelah pemimpin Rusia Vladimir Putin memasukkan menteri Muslim dalam kabinetnya dan mengakui eksistensi Muslim Rusia.

Walaupun mayoritas penduduk Rusia memeluk Kristen Ortodoks, namun masjid-masjid cukup mudah di temukan di Rusia. Hal tersebut menandakan tingginya toleransi antar ummat beragama di negera tersebut. Seperti di Tatarstan negara bagian Rusia yang selama berabad-abad hidup secara berdampingan.

Wartawan Rusia, Oleg Pavlov menyebutkan, hubungan harmonis antarumat beragama di Kazan sudah dikenal sejak dulu. Bahkan, di era Soviet sekalipun, Kazan dianggap sebagai kota yang unik lantaran menjadi tempat bertemunya dua kebudayaan berbeda, yakni Tatar dan Rusia.

“Kedua unsur budaya ini berbaur di setiap sendi kehidupan masyarakat di kota ini. Sesaat setelah suara azan menggema dari menara masjid, Anda akan mendengar gemuruh lonceng- lonceng gereja. Hal semacam ini bukan hal yang aneh di Kazan,” 

tulis Pavlov dalam artikel Friends and neighbours: religious harmony in Tatarstan yang dilansir dari Repulika.

Di Tatarstan, orang-orang dapat menjumpai bangunan masjid dan gereja berdiri berdampingan di pinggir jalan yang sama. Pada 1990, ada sekitar 100 masjid di seluruh negeri ini. Sekarang, terdapat lebih dari seribu masjid dan 272 gereja di Tatarstan.

Bukti keharmonisan hubungan antarumat beragama di Tatarstan juga bisa dilihat dari kunjungan rutin Uskup Agung Kazan ke kediaman tokoh Muslim setempat, Hazrat Imam, pada setiap perayaan Idul Fitri. Di samping itu, banyak pula kegiatan yang diadakan bersama-sama oleh warga Muslim, Kristen, dan Yahudi untuk merajut semangat perdamaian antarkomunitas agama tersebut.


“Kadang-kadang, umat Islam dan Kristen di negeri ini saling membantu memperbaiki tempat ibadah yang ada, baik masjid maupun gereja,” ungkapnya. 
sumber islaminesia.com