Dasar Ibadah Puasa di Bulan Rajab


Islamoderat.com ~ Puasa merupakan ibadah, sedangkan bulan Rajab termasuk bulan yang memiliki keutamaan, maka puasa di bulan yang memiliki keutamaan tentunya juga memiliki keutamaan-keutamaan tertentu. Hadits hasan berikut ini merupakan salah satu landasan ibadah terkait puasa dibulan Rajab,

أسامة بن زيد قال: قلت: يا رسول الله، لم أرك تصوم شهراً من الشهور ما تصوم من شعبان، قال: "ذلك شهر يغفل الناس عنه بين رجب ورمضان وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، فأحب أن يرفع عملي وأنا صائم
"Usama bin Zaid berkata: Saya berkata pada Rasulullah, 'Wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu berpuasa satu bulan dari beberapa bulan Sya'ban.' Nabi bersabda: "Itu adalah bulan yang dilupakan manusia antara bulan Rajab dan Ramadan. Ia adalah bulan saat amal-amal perbuatan diangkat ke Allah. Maka aku suka amalku diangkat saat aku sedang puasa." (HR. An-Nasaa-i, Hadits ini Hasan)
 

Ulama, seperti Imam al-Syaukani memberikan komentar didalam kitabnya 'Nailul Awthar', beliau mengatakan :

فائدة: ظاهر قوله في حديث أسامة: " إن شعبان شهر يغفل عنه الناس بين رجب ورمضان أنه يستحب صوم رجب
"Dhohir perkataan Nabi didalam hadits Usamah adalah bahwa bulan Sya'ban adalah bulan yang banyak dilupakan orang yang letaknya antara bulan Rajab dan Ramadan. Dan bahwa sunnah hukumnya berpuasa pada bulan Rajab".

Demikian juga Al-Mardawi dalam kitab Al-Inshaf, beliau mengatakan :

وأما صيام بعض رجب، فمتفق على استحبابه عند أهل المذاهب الأربعة لما سبق، وليس بدعة
“ Adapun berpuasa pada sebagian bulan Rajab ulama dari madzhab empat sepakat atas sunnahnya. Dan bukan bid'ah”

Jika telah diketahui dasar hal ini, maka sebenarnya tidak ada alasan larangan puasa di bulan Rajab. Imam Nawawi ketika mengomentari hadits Sa’id bin Jubair mengatakan “Tujuan Said bin Jubair beristidlal dari hadis ini adalah tidak ada larangan atau kesunnaan khusus untuk berpuasa di bulan Rajab, sebab tidak ada keterangan yang tsabit tentang puasa sunnah Rajab, baik berbentuk larangan atau pun kesunnahan. Namun pada dasarnya melakukan puasa hukumnya sunnah seperti dibulan-bulan lainnya. Dan diriwayatkan oleh Abu Daud dalam kitab Sunan bahwa Rasulullah SAW menyunnahkan berpuasa di bulan-bulan haram, sedangkan bulan Rajab termasuk salah satunya”.

Ibnu Umar pernah disangka mengharamkan puasa dibulan Rajab sebagaimana disebutkan didalam shahih Muslim

عنْ عَبْدِ اللَّهِ مَوْلَى أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ وَكَانَ خَالَ وَلَدِ عَطَاءٍ قَالَ أَرْسَلَتْنِي أَسْمَاءُ إِلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ فَقَالَتْ بَلَغَنِي أَنَّكَ تُحَرِّمُ أَشْيَاءَ ثَلَاثَةً الْعَلَمَ فِي الثَّوْبِ وَمِيثَرَةَ الْأُرْجُوَانِ وَصَوْمَ رَجَبٍ كُلِّهِ فَقَالَ لِي عَبْدُ اللَّهِ أَمَّا مَا ذَكَرْتَ مِنْ رَجَبٍ فَكَيْفَ بِمَنْ يَصُومُ الْأَبَدَ إلخ
“Dari Abdullah : aku diutus oleh Asma untuk menemui dan menyampaikan pesan ke Ibnu Umar isi pesannya sbb: Asma berkata aku telah mendengar bahwa engkau telah mengharam tiga perkara diantarnya adalah puasa Rajab lalu Ibnu Umar pun menjawab : bagaimana dengan puasa satu tahun penuh”.

Penjelasan Imam Nawawi terkait kisah diatas adalah bahwa jawaban Ibnu umar tentang hukum puasa Rajab merupakan bentuk pengingkaran atau sanggaan Ibnu Umar atas isu yang beredar bahwa beliau termasuk orang yang mengharamkan puasa Rajab dan sekaligus sebagai pemberitahuan apa yang ia lakukan yaitu puasa dibulan rajab penuh karena beliau termasuk orang yang berpuasa selamanya ( yakni selain hari raya dan hari-hari Tasyriq).''









sumber madinatuliman.com