Islamoderat.com ~ Mengapa Tuhan memberikan kita tes kehidupan? Mengapa Dia tidak mencintai kita apa adanya?
Jawaban: Benar jika kita katakan hidup ini adalah sebuah tes yang akan membedakan antara orang yang baik dengan yang buruk. Tapi jika kita katakan Tuhan butuh untuk mengetes kita, adalah sebuah kesalahan, karena Allah tidak perlu mencari tahu lagi tentang kita. Ilmu-Nya bersifat absolut, mutlak, yang berarti Allah tahu segalanya dan ilmu-Nya tidak akan bertambah tidak peduli apapun yang terjadi. Allah tahu segalanya bahkan semua yang belum terjadi.
Jika begitu, lalu mengapa Allah mengetes kita kalau hasil tes tersebut tidak akan memberikan-Nya pengetahuan yang baru? Tes tersebut ada untuk kita. Supaya kita bisa membuktikan kepada diri kita masing-masing. Dan Allah tidak akan menghukum siapapun sebelum ia mendapat petunjuk dari-Nya. Di al-Qur'an, Allah telah memberi tahu kita dengan jelas bahwa Allah telah mengirimkan utusan-Nya kepada manusia supaya mereka tahu apa yang harus dilakukan di dunia ini. Karena jika tidak demikian, jika manusia nanti mendapatkan hukuman karena perbuatannya, mereka bisa protes, dengan alasan tidak ada yang mengajari mereka mana yang benar mana yang salah. Oleh karena itu, Allah telah memberikan manusia hak untuk mendapatkan petunjuk sebelum mereka dituntut mengikuti jalan-Nya. Allah tidak menghukum seseorang yang berbuat salah, jika ia tidak tahu sama sekali petunjuk dari-Nya.
Pertanyaan yang muncul mengenai kasih sayang Tuhan kepada hamba-Nya, adalah tanda betapa salahnya ia memandang Islam. Tentu saja Allah mencintai kita apa adanya, dan contoh bukti terkuatnya adalah dengan mengirimkan utusan-Nya kepada kita, untuk mengajari kita agar tetap lurus berjalan di jalan-Nya yang nantinya akan membuat kita mendapat hadiah besar dari-Nya. Allah mengutus utusan-Nya kepada kita, dan menyertainya dengan al-Qur'an, yang selamanya dijamin dari perubahan dan kerusakan, agar kita bisa terus mengikuti jalan yang benar. Allah juga memberikan kita contoh tauladan yang jelas pada diri rasul-Nya, dan bagaimana kegiatannya di setiap aspek kehidupan. Ketika kita senantiasa mengikuti semua itu, Allah akan menempatkan kita di derajat yang lebih tinggi dari malaikat. Apakah ada bukti lain yang lebih kuat dari ini?
Penting untuk diketahui bahwa tes yang diberikan kepada manusia karena manusia telah diberikan kebebasan penuh untuk memilih. Ini yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain. Sehingga ketika manusia mengikuti jalan yang ditunjuk oleh Allah maka ia akan mendapatkan balasan berupa hadiah, dan siapa yang mengabaikannya akan mendapatkan hukuman. Fakta bahwa Allah memberikan kita kebebasan juga tanda cinta-Nya pada manusia.
Dengan itu semua Allah telah banyak membantu supaya kita memilih pilihan yang benar, tidak diragukan lagi Allah telah banyak menunjukkan kasih sayang-Nya pada manusia. Pada akhirnya semua ada di tangan manusia untuk membuktikan seberapa banyak cintanya pada Allah dengan beriman kepada-Nya, menerima petunjuk-Nya, dan mencontoh utusan-Nya, Rasul Muhammad Saw. Ketika manusia melakukannya, kasih sayang Allah akan tercurahkan tanpa batas, saat ia dimasukkan ke dalam surga-Nya, di mana ia akan selamanya mendapat keberkahan dan tidak ada kesusahan sedikit pun.
Ada contoh lain bukti cinta Allah kepada manusia, yang bisa kita lihat dengan jelas pada cara Allah membalas kebaikan hamba-Nya, dan menghukum kesalahannya. Di al-Qur'an sering diulang bahwa perbuatan baik balasannya adalah 7 kali lipat, tapi ini baru jumlah standar. Jika Allah berkehendak bisa saja dikali lipat sampai 700, bahkan lebih. Berbeda dengan perbuatan buruk, ia dibalas sesuai persis dengan perbuatan tersebut, tidak akan pernah dikali lipat. Bahkan, ketika ia melakukan kebaikan setelah ia melakukan keburukan, kebaikan tersebut bisa menghapus dosa sebelumnya.
Lebih dari itu, Allah telah memberikan kita cara-cara untuk meminta ampun atas dosa kita, dan Allah berjanji akan mengampuni dosa orang yang memohon ampun kepada-Nya jika ia mau bertaubat. Allah juga akan melimpahkan rahmat kepadanya. Artinya adalah ketika kita memohon kepada Allah untuk mengampuni dosa kita, Allah akan menjawabnya dengan ampunan atas dosa kita, dan juga ditambah Allah akan melimpahkan rahmat-Nya karena doa dan taubat yang kita lakukan. Jika kita masih juga belum puas dengan semua ini sebagai bukti cinta-Nya kepada kita, saya tidak tahu apa lagi yang bisa membuat kita puas.
-Dar al-Ifta al-Mishriyah (Lembaga Fatwa Mesir)
Sumber: http://eng.dar-alifta.org/foreign/ViewFatwa.aspx?ID=8013, vua Suara Al Azhar
Jawaban: Benar jika kita katakan hidup ini adalah sebuah tes yang akan membedakan antara orang yang baik dengan yang buruk. Tapi jika kita katakan Tuhan butuh untuk mengetes kita, adalah sebuah kesalahan, karena Allah tidak perlu mencari tahu lagi tentang kita. Ilmu-Nya bersifat absolut, mutlak, yang berarti Allah tahu segalanya dan ilmu-Nya tidak akan bertambah tidak peduli apapun yang terjadi. Allah tahu segalanya bahkan semua yang belum terjadi.
Pertanyaan yang muncul mengenai kasih sayang Tuhan kepada hamba-Nya, adalah tanda betapa salahnya ia memandang Islam. Tentu saja Allah mencintai kita apa adanya, dan contoh bukti terkuatnya adalah dengan mengirimkan utusan-Nya kepada kita, untuk mengajari kita agar tetap lurus berjalan di jalan-Nya yang nantinya akan membuat kita mendapat hadiah besar dari-Nya. Allah mengutus utusan-Nya kepada kita, dan menyertainya dengan al-Qur'an, yang selamanya dijamin dari perubahan dan kerusakan, agar kita bisa terus mengikuti jalan yang benar. Allah juga memberikan kita contoh tauladan yang jelas pada diri rasul-Nya, dan bagaimana kegiatannya di setiap aspek kehidupan. Ketika kita senantiasa mengikuti semua itu, Allah akan menempatkan kita di derajat yang lebih tinggi dari malaikat. Apakah ada bukti lain yang lebih kuat dari ini?
Penting untuk diketahui bahwa tes yang diberikan kepada manusia karena manusia telah diberikan kebebasan penuh untuk memilih. Ini yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain. Sehingga ketika manusia mengikuti jalan yang ditunjuk oleh Allah maka ia akan mendapatkan balasan berupa hadiah, dan siapa yang mengabaikannya akan mendapatkan hukuman. Fakta bahwa Allah memberikan kita kebebasan juga tanda cinta-Nya pada manusia.
Dengan itu semua Allah telah banyak membantu supaya kita memilih pilihan yang benar, tidak diragukan lagi Allah telah banyak menunjukkan kasih sayang-Nya pada manusia. Pada akhirnya semua ada di tangan manusia untuk membuktikan seberapa banyak cintanya pada Allah dengan beriman kepada-Nya, menerima petunjuk-Nya, dan mencontoh utusan-Nya, Rasul Muhammad Saw. Ketika manusia melakukannya, kasih sayang Allah akan tercurahkan tanpa batas, saat ia dimasukkan ke dalam surga-Nya, di mana ia akan selamanya mendapat keberkahan dan tidak ada kesusahan sedikit pun.
Ada contoh lain bukti cinta Allah kepada manusia, yang bisa kita lihat dengan jelas pada cara Allah membalas kebaikan hamba-Nya, dan menghukum kesalahannya. Di al-Qur'an sering diulang bahwa perbuatan baik balasannya adalah 7 kali lipat, tapi ini baru jumlah standar. Jika Allah berkehendak bisa saja dikali lipat sampai 700, bahkan lebih. Berbeda dengan perbuatan buruk, ia dibalas sesuai persis dengan perbuatan tersebut, tidak akan pernah dikali lipat. Bahkan, ketika ia melakukan kebaikan setelah ia melakukan keburukan, kebaikan tersebut bisa menghapus dosa sebelumnya.
Lebih dari itu, Allah telah memberikan kita cara-cara untuk meminta ampun atas dosa kita, dan Allah berjanji akan mengampuni dosa orang yang memohon ampun kepada-Nya jika ia mau bertaubat. Allah juga akan melimpahkan rahmat kepadanya. Artinya adalah ketika kita memohon kepada Allah untuk mengampuni dosa kita, Allah akan menjawabnya dengan ampunan atas dosa kita, dan juga ditambah Allah akan melimpahkan rahmat-Nya karena doa dan taubat yang kita lakukan. Jika kita masih juga belum puas dengan semua ini sebagai bukti cinta-Nya kepada kita, saya tidak tahu apa lagi yang bisa membuat kita puas.
-Dar al-Ifta al-Mishriyah (Lembaga Fatwa Mesir)
Sumber: http://eng.dar-alifta.org/foreign/ViewFatwa.aspx?ID=8013, vua Suara Al Azhar