Islamoderat.com ~ Artikel berjudul "BUKU PINTAR Panduan Memahami Konflik Berdarah Timur Tengah (CERDAS INSTAN)" sangat perlu untuk dibaca dan dijadikan bahan referensi umat Islam dalam memahami konflik yang terjadi di dunia Islam, khususnya di Timur Tengah.
Berikut ulasan panjangnya :
PERHATIAN: Artikel ini adalah pemaparan FAKTA disertai sumber KREDIBEL & valid, BUKAN teori konstipasi, BUKAN cocoklogi. WARNING! Membaca artikel ini dengan pikiran terbuka dapat meningkatkan kecerdasan & mengenyahkan kebodohan.
:: PEMBUKAAN :::
Banyak aspek yang membentuk "wajah" carut marut Timur Tengah seperti yang kita kenal sekarang. Aspek yang mayoritas populasi dunia (termasuk anda) sering kurang jeli menangkapnya. Aspek seperti: Geopolitik, ekonomi, komoditi geografis, kepentingan politik negara-negara superpower, tak ketinggalan perseteruan abadi antara dua blok besar dunia: Barat (NATO) VS. Timur (Rusia,dkk).
Hal ini diperparah oleh pembodohan sistematis yang dilakukan oleh media, yang sengaja menyunting sisi kompleks & mensimplifikasi berita menjadi sebuah drama sensasional demi rating. Seperti Konfik Israel-Palestina yang digoreng & dikemas ulang menjadi sebuah opera sabun "perang agama" yang semakin memperkeruh penilaian awam.
YANG DISUNTING OLEH MEDIA: Demografi penduduk Palestina yang terdiri dari tidak hanya Muslim, tapi juga Nasrani, bahkan berpaham Komunis. Media dengan sengaja menggiring opini "Arab Palestina = Muslim" untuk justifikasi tema perang agama yahudi VS. Islam.
Pembodohan sistematis media yang telah dilakukan selama bertahun-tahun, melahirkan pandangan Naif yang memandang segalanya "hitam putih" disebabkan oleh gagal memahami aspek-aspek penting Konflik Berdarah Timur Tengah yang memang disembunyikan dari jangkauan khalayak awam.
TAPI SUDAH CUKUP! WAKTUNYA KITA TERBEBAS DARI PEMBODOHAN!
::: AWAL DARI SEGALANYA :::
Perlu anda pahami bahwa sejak ditemukannya moda transportasi berbahan bakar minyak (BBM), Minyak telah menjadi Komoditas no.1 dunia abad ke-20, dan Timur Tengah adalah wilayah dengan kandungan minyak terbesar dunia dengan akses termudah, membuatnya menjadi wilayah yang paling vital & strategis.
Moda transportasi BBM diciptakan oleh Peradaban Barat, seperti banyak teknologi yang kita nikmati sekarang (seperti satelit, TV, internet, dll). Kita harus tulus mengucapkan terima kasih kepada Peradaban Barat atas kenikmatan ini. Adalah peradaban Barat juga yang menemukan ladang minyak kaya di Timur Tengah.
Semua berawal ketika tim eksplorasi yang dikirim oleh William Knox D'Arcy (pengusaha Irlandia) menemukan ladang minyak luas di Persia (sekarang Iran), kemudian bersama Burmah Oil Co (BUMN Inggris) mendirikan APOC (Anglo Persian Oil Company), korporasi minyak milik Barat pertama di Timur Tengah, nantinya menjadi British Petroleum (BP Plc).
Menyadari nilai strategis komoditi yang satu ini, Barat mengirim pasukan peneliti Minyak ke Timur Tengah, dan ladang-ladang minyak besar lainnya pun ditemukan, dari Semenanjung Arab sampai Laut Kaspia, pantai utara Afrika, di daerah-daerah yang kita kenal sekarang dengan nama Arabi Saudi, UEA, Kuwait, Irak, Suriah, sampai Libya dan Aljazair.
Penemuan ini adalah Game Changer yang merombak total kebijakan luar negeri Barat dalam sekejap mata. Timur Tengah menjadi pertaruhan besar bagi konstelasi politik yang mampu mendikte peta kekuatan dunia di masa mendatang. Dan satu-satunya penghalang adalah Kekaisaran Ottoman yang saat itu menguasai hampir seluruh Semenanjung Arab. Ottoman harus pergi. [1]
::: PERANG INTELIJEN BERMOTIF MINYAK :::
Setelah sadar perang terbuka head to head tidak akan mempercepat proses "pendongkelan" Ottoman dari Timur Tengah, peradaban Barat menemukan metoda lebih efektif & mematikan untuk digunakan kepada suku barbar penunggang unta padang pasir ini, yakni: Perang Intelijen.
Militer Inggris lalu mengirim perwira-perwira jenius, diantaranya sang Legenda T. E. Lawrence, yang membaur & berhasil memprovokasi pemberontakan Revolusi Arab tahun 1916. Kekaisaran Ottoman sukses "didongkel" dari Timur Tengah hanya dalam waktu setahun! [2]
CATATAN: Pemberontakan Revolusi Arab adalah Perang Intelijen Berorientasi Minyak perdana yang dilancarkan Barat kepada sebuah rezim yang berkuasa di Timur Tengah. Kesuksesan Lawrence of Arabia "mengusir" Ottoman melalui penghasutan pemberontakan akan menjadi Blue Print untuk operasi-operasi serupa di masa mendatang. [3]
::: POTONGAN KUE UNTUK ADIK TERSAYANG :::
Militer Inggris lalu mempartisi wilayah Ottoman salah satunya lewat perjanjian Darin dengan Ibnu Saud, yang menetapkan wilayah Arab Saudi dibawah proteksi Inggris. Kerajaan Inggris tidak hanya memberikan suplai persenjataan & "gaji" 5000 pound per bulan, tapi juga menganugerahkan gelar Sir (ksatria) Order of Bath kepada Ibnu Saud. [4]
Memuluskan jalan untuk Rockefeller, owner konglomerasi minyak terbesar dunia Standard Oil untuk mendapatkan Konsesi Minyak Arab Saudi. Standard Oil Company of California (SOCAL), nantinya berubah nama menjadi Chevron, mendirikan Arabian American Oil Company (ARAMCO). Standard Oil of New Jersey, nantinya menjadi Exxon, Standard Oil of New York, nantinya Mobil Oil, menguasai ladang-ladang minyak Saudi. Pada tahun 1949, BP dan Shell menguasai 52% dari seluruh ladang minyak di Timur Tengah, dan Chevron, Exxon, Mobil, Texaco menguasai 42%. [5]
Arab Saudi menasionalisasi ARAMCO dengan membeli 100% pada tahun 1980. Namun pada prakteknya, 4 raksasa minyak Amerika: Chevron, Exxon, Mobil & Texaco masih mengoperasikan ARAMCO. Pada tahun 1990, Exxon melaporkan saham kepemilikan sebesar 28,33% di ARAMCO kepada SEC (Bapepam untuk Wall Street), 10 tahun setelah nasionalisasi Exxon masih memiliki 28,33% saham ARAMCO. Seluruh kilang minyak pun masih dikelola oleh Mobil Oil & Shell. [6]
::: PROXY WAR (PERANG BONEKA) :::
Untuk mengamankan British Petroleum (BP), militer inggris menduduki Iran & menginstalasi Rezim "ramah kepada Barat" Mohammad Reza Pahlavi sebagai Shah (raja Iran), meresmikan Iran sebagai suplier minyak Barat terbesar setelah Arab Saudi. Namun pada 1951, gerakan Nasionalis dipimpin PM Iran Mohammad Mosaddegh mencoba membatasi kekuasaan monarki Shah Pahlavi, dan menasionalisasi Anglo-Iranian Oil Company (BP).
Inggris dibantu C.I.A. (dinas intelijen Amerika) melancarkan Perang Intelijen menggulingkan PM Mossadegh melalui provokasi Kudeta yang dikenal dengan 28 Mordad Coup. Pada Agustus 2013, C.I.A. resmi mengakui operasi intelijen "pelengseran" PM Iran Mossadegh melalui penggerakan massa & menyogok politisi & petinggi militer Iran. British Petroleum (BP) menyumbang uang sebesar $25.000 untuk operasi tsb. [7]
Upaya PM Mossadegh mengganggu hegemoni Barat berhasil digagalkan. Namun harmoni tak bertahan lama, karena monarki Pahlavi digulingkan oleh Islam Fundamentalis Ayatollah Khomeini, yang mendirikan Republik Islam Iran, dikenal juga dengan Iranian Revolution 1979. C.I.A. membiayai Jendral Oveisi, petinggi militer loyalis Shah Pahlavi. Kapal perang USS Constellation berangkat dari Subic Bay Filipina menuju laut Arab untuk mendukung penghasutan "perang saudara" antara Loyalis Pahlavi V.S. Rezim Khomeini. Namun kali ini, operasi yang dibiayai oleh Rockefeller (Chevron) menemui kegagalan.
::: PEMBIAYAAN PERANG IRAK-IRAN :::
Berdasarkan rekomendasi Zbigniew Brzezinski, National Security Advisor Gedung Putih kepada Presiden Carter: Saddam Hussein bisa dimanfaatkan untuk menumbangkan rezim Anti-Barat Ayatollah Khomeini, Presiden Jimmy Carter langsung instruksikan C.I.A. membuka kantor di Baghdad yang disambut baik oleh Saddam Hussein. A.S. langsung menerbitkan peringatan ke negara-negara sekitar akan eskalasi yang akan datang. Washington juga memberikan ultimatum kepada Soviet agar tidak turut campur. Saddam Hussein melihat ini sebagai "lampu hijau", dan agresi militer Irak ke Iran pun dimulai pada 22 September 1980.'
A.S. langsung memberikan bantuan "Economic Aid" milyaran Dollar, suplai senjata, suplai amunisi, sampai transfer teknologi militer. C.I.A. memberikan arahan Tactical untuk setiap operasi militer Irak, memberikan bocoran intel, bahkan pelatihan Special Ops. Departemen Defense Intelligence Agency Pentagon ikut buka kantor di Baghdad memberikan arahan langsung kepada A.U. Irak. Personel militer Irak menerima pelatihan dari Satuan Khusus Green Berets di Fort Bragg, North Carolina, juga pelatihan untuk Pilot Helikopter.
Tak hanya itu, militer A.S. juga terlibat langsung melakukan serangan terhadap target-target militer Iran. C.I.A. melancarkan Operasi Eager Glacier sabotase target-target strategis di Iran menggunakan Agen Lapangan. Kapal perang USS Stark menyerang kapal-kapal Minyak Iran. Perang baru berakhir 8 tahun kemudian melalui intervensi PBB pada 20 Agustus 1988 Resolution 59, setelah menewaskan lebih dari 1.000.000 personel militer & sipil. Namun upaya penggulingan rezim Islam Iran kembali gagal. [8]
::: MEMPERSENJATAI TALIBAN & OSAMA BIN LADEN :::
Soviet Rusia pun berusaha untuk mendapatkan potongan kue & menginvasi Afghanistan tahun 1979. Presiden Jimmy Carter merespon dengan menerbitkan Carter Doctrine yang berbunyi, "Amerika Serikat akan menggunakan kekuatan Militer bila diperlukan untuk mempertahankan kepentingan di Teluk Persia". [9]
Pada 3 Juli 1979, Presiden Carter menandatangani PO (perintah operasi) Operation Cyclone yang menugaskan C.I.A untuk melakukan Covert Op (operasi intelijen) membiayai Mujahidin Afghanistan
Pendanaan Etape Pertama dimulai 20-30 juta Dollar per tahun pada 1980, diujung tombaki oleh National Security Adviser, Zbigniew Brzezinski, diteruskan kabinet Ronald Reagan menjadi 630 juta Dollar per tahun pada 1987, diujung-tombaki Senator Charlie Wilson sampai Soviet sukses diusir dari Afghanistan pada tahun 1989. [10]
::: MUAMAR KHADAFI YANG SELINGKUH :::
Pada tahun 2009, Muamar Khadafi sempat menyampaikan kepada mahasiwa Georgetown University Amerika bahwa ia mempertimbangkan nasionalisasi Libyan Oil. Lalu pada awal tahun 2011, Khadafi menyatakan bahwa ia akan membatalkan kontrak minyak dengan Barat & memberikan kontrak tsb kepada Tiongkok. [12]
Pada tahun itu juga, pemberontakan Libya pecah & bereskalasi menjadi perang saudara yang menggulingkan Muamar Khadafi. Berdasarkan penelitian The Jamestown Foundation Institute for Research and Analysis Washington, mereka menemukan bukti pemimpin pasukan pemberontak Libya adalah kolaborator CIA. Khalifa Haftar, komandan pasukan pemberontak Libya yg menggulingkan Khadafi mengaku ia seorang kolaborator C.I.A., juga mengakui C.I.A. mendanai & mempersenjatai paramiliter Anti Khadafi. [13]
C.I.A. juga melepas 3 tahanan anggota Al-Qaeda: Abdel Hakim al-Hasady, Salah al-Barrani, Sufyan Ben Qumu, dari Guantanamo Bay hanya untuk bergabung dengan pemberontak Libya. [14]
Operasi C.I.A di Libya saat penggulingan Khadafi juga dilansir oleh New York Times, bersama MI6 membantu mengumpulkan intel. Obama juga diberitakan memberikan perintah ke C.I.A untuk persenjatai pemberontak. NATO akhirnya terang-terangan melakukan pemboman terhadap posisi militer Khadafi yang memberikan kemenangan kepada pemberontak. [15]
:: PENGGULINGAN ASSAD UNTUK LEMAHKAN RUSIA :::
Sudah bukan rahasia, rezim Assad Suriah adalah sekutu kuat Rusia selain Iran di Timur Tengah. Dan dalam upaya melemahkan "musuh bebuyutan" yang satu ini, Amerika tidak segan-segan untuk terang-terangan memberikan pendanaan & persenjataan kepada Teroris Al-Qaeda yang dikemas menjadi "Pemberontak Suriah Pejuang Demokrasi".
::: INDUK SEMANG TERORISME GLOBAL :::
Berdasarkan keterangan mantan Direktur C.I.A. James Woolsey, sejak akhir 1970-an & awal 1980-an, Arab Saudi telah menghabiskan 90 milyar Dollar untuk penyebaran faham Ultra Radikal Salafi/Wahabi-isme dalam bentuk sumbangan ke negara-negara berkembang (seperti Indonesia) dalam "kemasan" dana pembangunan / operasional Mesjid, Madrasah, Pesantren, & Islamic Center, disertai dengan distribusi buku-buku agama, materi akademis, juga pembiayaan pendidikan calon Imam / Ustad. Materi edukasi Islam yang disispkan materi penghasutan kebencian (benci Syiah, benci Yahudi), fanatisme & radikalisme. [17]
UN Security Council (Dewan Keamanan PBB) bersama Jean-Charles Brisard (ahli teroris no.1 dunia) telah mengetahui sejak tahun 2002, Wahabi Arab Saudi mentransfer dana ratusan juta dollar ke teroris Al-Qaeda, dengan total 1,5 milyar Dollar selama 1 dekade terakhir. [18]
FBI Joint Terrorism Task Force telah mengetahui sejak tahun 2002, Yayasan Al-Haramain dibawah kendali Pangeran Salman (sekarang Raja Arab Saudi), membiayai operasi teroris Al-Qaeda, bahkan sejak pra-serangan 911. [19]
Senator Bob Graham, ketua Senate Intelligence Committee (komite intelijen senat AS), menyatakan bahwa jaringan teroris 911 mendapat dukungan finansial dari lingkar keluarga kerajaan Arab Saudi, dituangkan dalam Laporan 27 halaman Congressional Inquiry's Final Report tahun 2002. Testimoni Bob Graham: "the Bush administration and FBI blocked a congressional investigation into that relationship". Terjemahan: pemerintahan Bush dan FBI menghalang-halangi penyelidikan terhadap hubungan (Saudi & Teroris) tersebut.
Michael Scheuer, mantan kepala CIA Counter Terrorism Center (unit anti teroris CIA), memberikan pernyataan kepada Wahington Post tahun 2005, "bin Laden family in the US are nearly completely off limits to US law enforcement.", Terjemahan: keluarga Bin Laden di Amerika hampir tidak bisa disentuh oleh penegakan Hukum. [20]
::: ULTRA RADIKAL WAHABI ISLAMIC STATE ISIS :::
Berdasarkan keterangan Hillary Clinton, Wahabi Arab Saudi adalah Sumber Dana Terbesar untuk terorisme global, dari Al-Qaeda, Taliban s/d ISIS. WIKIPEDIA: Saudi Arabia is the world's largest source of funds for terrorist militant groups: al-Qaeda, Taliban, ISIS, according to Hillary Clinton.[84] [21]
Bahkan setelah berulangkali diberikan peringatan oleh DK PBB, FBI, Senator Bob Graham, sampai Hillary Clinton, setelah mengetahui sejak 2002 Salafi/Wahabi sebagai pelaku tunggal terorisme global dan Arab Saudi sebagai Biang / Induk Semangnya, tidak membuat koalisi Barat yang dipimpin oleh Amerika menggerakkan satu jaripun untuk menghukum Arab Saudi.
Afghanistan diinvasi & dibom hanya karena dituduh menyembunyikan Osama. Irak diinvasi & dibom padahal tidak terlibat dalam serangan 911. Rusia diberi sanksi hanya karena dituduh ikut-campur dalam konflik Ukraina. Tapi Arab Saudi yang jelas-jelas membiayai teroris Al-Qaeda untuk serangan 911, tidak diinvasi, tidak dibom, tidak diberikan sanksi, bahkan dijewer kupingnya pun tidak. Sebuah standar ganda yang menghina intelejensia.
Kita bisa tebak standar ganda sama berlaku pada kasus ISIS, yang dibentuk dari Al-Qaeda cabang Iraq (AQI) yang juga mendapat pembiayaan signifikan dari Arab Saudi pada masa awal pembetukannya. Seperti induk semangnya Arab Saudi & pendahulunya Al-Qaeda, ISIS juga menganut faham Ultra Radikal Salafi/Wahabi.
Pendahulunya Osama Bin Laden, dan 15 pembajak 911 beraliran Salafi/Wahabi. WIKIPEDIA: many in the Wahhabi/Salafi movement (such as Osama bin Laden focusing on jihad (Salafist jihadists) against the US and (what they believe are) other enemies of Islam.[178][179] [22]
Al-Qaeda beraliran Salafi/Wahabi. WIKIPEDIA: It operates as a network comprising both a multinational, stateless army[28] an extremist wahhabi jihadist group.[29] [23]
Amrozi Bom Bali beraliran Salafi/Wahabi. WIKIPEDIA: Amrozis' family were strictly religious, following the Wahhabist school of Islam which has its roots in Saudi Arabia. [24]
Koalisi Barat lagi-lagi menutup mata terhadap pendanaan substansial yang dilakukan oleh donatur Wahabi di Arab Saudi, yang pemerintah Arab Saudi tutup mata terhadap ini. INDEPENDENT: He does not doubt that substantial and sustained funding from private donors in Saudi Arabia and Qatar, to which the authorities may have turned a blind eye, has played a central role in the ISIS surge.
[INDEPENDENT UK] How Saudi Arabia helped Isis
http://www.independent.co.uk/voices/comment/iraq-crisis-how-saudi-arabia-helped-isis-take-over-the-north-of-the-country-9602312.html
Koalisi Barat tutup mata terhadap Arab Saudi yang membidani kelahiran bayi monster nan mengerikan ISIS. TELEGRAPH: ISIS is Saudi Arabia’s latest monstrous contribution to world history. the jihadists of ISIS and sundry other groupuscules paid by the Saudi Wahhabis.
[TELEGRAPH UK] Wahhabi caliphate has been bankrolled by Saudi Arabia
http://www.belfasttelegraph.co.uk/opinion/columnists/robert-fisk/iraq-crisis-sunni-caliphate-has-been-bankrolled-by-saudi-arabia-30351679.html
Koalisi Barat tutup mata terhadap ratusan juta dollar yang ditransfer dari donatur-donatur Wahabi di Arab Saudi kepada ISIS. THE WASHINGTON INSTITUTE: Saudis have funneled hundreds of millions of dollars to ISIS and other groups
[THE WASHINGTON INSTITUTE] Saudi Funding of ISIS
http://www.washingtoninstitute.org/policy-analysis/view/saudi-funding-of-isis
Amerika bantah mempersenjatai Osama Bin Laden, tapi mempersenjatai Mujahidin Taliban yang saat itu bekerja sama dengan Osama Bin Laden. Amerika bantah persenjatai ISIS, tapi Amerika persenjatai teroris pemberontak Suriah yang saat itu bekerja sama dengan ISIS.
Dan tentunya, Amerika bisa dengan mudah menghentikan penebaran teror oleh jaringan teroris Salafi/Wahabi Al-Qaeda & ISIS dengan "membungkam" Biang / Induk Semang-nya Arab Saudi. Namun itu persis yang tidak pernah dilakukan Amerika, seolah-olah melestarikan terorisme sebagai pretext / dalih untuk justifikasi kampanye militer di Timur Tengah, atau memang sengaja dipelihara untuk PROXY WAR (perang boneka) gulingkan rezim-rezim yang tak ramah.
Apapun itu, satu hal yang pasti: KONFLIK BERDARAH TIMUR TENGAH TIDAK PERNAH BENAR2 KARENA AGAMA. Mungkin lebih akurat untuk menyimpulkan bahwa Agama adalah kedoknya, menimbang begitu banyak variabel, aspek & kepentingan yang memutar "roda darah" Timur Tengah.
::: PENUTUPAN :::
Sebagai penutup, mari kita dengarkan kesaksian negarawan AS Ron Paul, kandidat Calon Presiden AS yang juga congressman (anggota DPR), jelas bukan orang sembarangan. Beliau bersaksi di depan parlemen AS, berkomentar apa yang ia ketahui mengenai terorisme, C.I.A. dan Timur Tengah..
PROFIL RON PAUL: https://en.wikipedia.org/wiki/Ron_Paul
Berikut ulasan panjangnya :
** # **
:: PEMBUKAAN :::
Banyak aspek yang membentuk "wajah" carut marut Timur Tengah seperti yang kita kenal sekarang. Aspek yang mayoritas populasi dunia (termasuk anda) sering kurang jeli menangkapnya. Aspek seperti: Geopolitik, ekonomi, komoditi geografis, kepentingan politik negara-negara superpower, tak ketinggalan perseteruan abadi antara dua blok besar dunia: Barat (NATO) VS. Timur (Rusia,dkk).
Hal ini diperparah oleh pembodohan sistematis yang dilakukan oleh media, yang sengaja menyunting sisi kompleks & mensimplifikasi berita menjadi sebuah drama sensasional demi rating. Seperti Konfik Israel-Palestina yang digoreng & dikemas ulang menjadi sebuah opera sabun "perang agama" yang semakin memperkeruh penilaian awam.
YANG DISUNTING OLEH MEDIA: Demografi penduduk Palestina yang terdiri dari tidak hanya Muslim, tapi juga Nasrani, bahkan berpaham Komunis. Media dengan sengaja menggiring opini "Arab Palestina = Muslim" untuk justifikasi tema perang agama yahudi VS. Islam.
YANG DISUNTING OLEH MEDIA: Fakta pasukan IDF (tentara Israel) terdiri dari banyak Muslim. Informasi mencerdaskan seperti ini malah seolah sengaja diedit dari reportase, dijauhkan dari jangkauan audiens, demi membangun tema sesat "perang agama" demi sensasi & rating.
SUMBER: http://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/12/08/01/m82b2b-riset-ribuan-muslim-jadi-tentara-israel |
TAPI SUDAH CUKUP! WAKTUNYA KITA TERBEBAS DARI PEMBODOHAN!
::: AWAL DARI SEGALANYA :::
Perlu anda pahami bahwa sejak ditemukannya moda transportasi berbahan bakar minyak (BBM), Minyak telah menjadi Komoditas no.1 dunia abad ke-20, dan Timur Tengah adalah wilayah dengan kandungan minyak terbesar dunia dengan akses termudah, membuatnya menjadi wilayah yang paling vital & strategis.
Moda transportasi BBM diciptakan oleh Peradaban Barat, seperti banyak teknologi yang kita nikmati sekarang (seperti satelit, TV, internet, dll). Kita harus tulus mengucapkan terima kasih kepada Peradaban Barat atas kenikmatan ini. Adalah peradaban Barat juga yang menemukan ladang minyak kaya di Timur Tengah.
Semua berawal ketika tim eksplorasi yang dikirim oleh William Knox D'Arcy (pengusaha Irlandia) menemukan ladang minyak luas di Persia (sekarang Iran), kemudian bersama Burmah Oil Co (BUMN Inggris) mendirikan APOC (Anglo Persian Oil Company), korporasi minyak milik Barat pertama di Timur Tengah, nantinya menjadi British Petroleum (BP Plc).
Menyadari nilai strategis komoditi yang satu ini, Barat mengirim pasukan peneliti Minyak ke Timur Tengah, dan ladang-ladang minyak besar lainnya pun ditemukan, dari Semenanjung Arab sampai Laut Kaspia, pantai utara Afrika, di daerah-daerah yang kita kenal sekarang dengan nama Arabi Saudi, UEA, Kuwait, Irak, Suriah, sampai Libya dan Aljazair.
Penemuan ini adalah Game Changer yang merombak total kebijakan luar negeri Barat dalam sekejap mata. Timur Tengah menjadi pertaruhan besar bagi konstelasi politik yang mampu mendikte peta kekuatan dunia di masa mendatang. Dan satu-satunya penghalang adalah Kekaisaran Ottoman yang saat itu menguasai hampir seluruh Semenanjung Arab. Ottoman harus pergi. [1]
::: PERANG INTELIJEN BERMOTIF MINYAK :::
Setelah sadar perang terbuka head to head tidak akan mempercepat proses "pendongkelan" Ottoman dari Timur Tengah, peradaban Barat menemukan metoda lebih efektif & mematikan untuk digunakan kepada suku barbar penunggang unta padang pasir ini, yakni: Perang Intelijen.
Militer Inggris lalu mengirim perwira-perwira jenius, diantaranya sang Legenda T. E. Lawrence, yang membaur & berhasil memprovokasi pemberontakan Revolusi Arab tahun 1916. Kekaisaran Ottoman sukses "didongkel" dari Timur Tengah hanya dalam waktu setahun! [2]
CATATAN: Pemberontakan Revolusi Arab adalah Perang Intelijen Berorientasi Minyak perdana yang dilancarkan Barat kepada sebuah rezim yang berkuasa di Timur Tengah. Kesuksesan Lawrence of Arabia "mengusir" Ottoman melalui penghasutan pemberontakan akan menjadi Blue Print untuk operasi-operasi serupa di masa mendatang. [3]
::: POTONGAN KUE UNTUK ADIK TERSAYANG :::
Militer Inggris lalu mempartisi wilayah Ottoman salah satunya lewat perjanjian Darin dengan Ibnu Saud, yang menetapkan wilayah Arab Saudi dibawah proteksi Inggris. Kerajaan Inggris tidak hanya memberikan suplai persenjataan & "gaji" 5000 pound per bulan, tapi juga menganugerahkan gelar Sir (ksatria) Order of Bath kepada Ibnu Saud. [4]
Memuluskan jalan untuk Rockefeller, owner konglomerasi minyak terbesar dunia Standard Oil untuk mendapatkan Konsesi Minyak Arab Saudi. Standard Oil Company of California (SOCAL), nantinya berubah nama menjadi Chevron, mendirikan Arabian American Oil Company (ARAMCO). Standard Oil of New Jersey, nantinya menjadi Exxon, Standard Oil of New York, nantinya Mobil Oil, menguasai ladang-ladang minyak Saudi. Pada tahun 1949, BP dan Shell menguasai 52% dari seluruh ladang minyak di Timur Tengah, dan Chevron, Exxon, Mobil, Texaco menguasai 42%. [5]
::: PROXY WAR (PERANG BONEKA) :::
Untuk mengamankan British Petroleum (BP), militer inggris menduduki Iran & menginstalasi Rezim "ramah kepada Barat" Mohammad Reza Pahlavi sebagai Shah (raja Iran), meresmikan Iran sebagai suplier minyak Barat terbesar setelah Arab Saudi. Namun pada 1951, gerakan Nasionalis dipimpin PM Iran Mohammad Mosaddegh mencoba membatasi kekuasaan monarki Shah Pahlavi, dan menasionalisasi Anglo-Iranian Oil Company (BP).
Inggris dibantu C.I.A. (dinas intelijen Amerika) melancarkan Perang Intelijen menggulingkan PM Mossadegh melalui provokasi Kudeta yang dikenal dengan 28 Mordad Coup. Pada Agustus 2013, C.I.A. resmi mengakui operasi intelijen "pelengseran" PM Iran Mossadegh melalui penggerakan massa & menyogok politisi & petinggi militer Iran. British Petroleum (BP) menyumbang uang sebesar $25.000 untuk operasi tsb. [7]
SUMBER BBC: CIA documents acknowledge its role in Iran's 1953 coup http://www.bbc.com/news/world-middle-east-23762970 |
SUMBER CNN: CIA acknowledges role in '53 Iran coup http://edition.cnn.com/2013/08/19/politics/cia-iran-1953-coup/ |
::: PEMBIAYAAN PERANG IRAK-IRAN :::
Berdasarkan rekomendasi Zbigniew Brzezinski, National Security Advisor Gedung Putih kepada Presiden Carter: Saddam Hussein bisa dimanfaatkan untuk menumbangkan rezim Anti-Barat Ayatollah Khomeini, Presiden Jimmy Carter langsung instruksikan C.I.A. membuka kantor di Baghdad yang disambut baik oleh Saddam Hussein. A.S. langsung menerbitkan peringatan ke negara-negara sekitar akan eskalasi yang akan datang. Washington juga memberikan ultimatum kepada Soviet agar tidak turut campur. Saddam Hussein melihat ini sebagai "lampu hijau", dan agresi militer Irak ke Iran pun dimulai pada 22 September 1980.'
A.S. langsung memberikan bantuan "Economic Aid" milyaran Dollar, suplai senjata, suplai amunisi, sampai transfer teknologi militer. C.I.A. memberikan arahan Tactical untuk setiap operasi militer Irak, memberikan bocoran intel, bahkan pelatihan Special Ops. Departemen Defense Intelligence Agency Pentagon ikut buka kantor di Baghdad memberikan arahan langsung kepada A.U. Irak. Personel militer Irak menerima pelatihan dari Satuan Khusus Green Berets di Fort Bragg, North Carolina, juga pelatihan untuk Pilot Helikopter.
Tak hanya itu, militer A.S. juga terlibat langsung melakukan serangan terhadap target-target militer Iran. C.I.A. melancarkan Operasi Eager Glacier sabotase target-target strategis di Iran menggunakan Agen Lapangan. Kapal perang USS Stark menyerang kapal-kapal Minyak Iran. Perang baru berakhir 8 tahun kemudian melalui intervensi PBB pada 20 Agustus 1988 Resolution 59, setelah menewaskan lebih dari 1.000.000 personel militer & sipil. Namun upaya penggulingan rezim Islam Iran kembali gagal. [8]
::: MEMPERSENJATAI TALIBAN & OSAMA BIN LADEN :::
Soviet Rusia pun berusaha untuk mendapatkan potongan kue & menginvasi Afghanistan tahun 1979. Presiden Jimmy Carter merespon dengan menerbitkan Carter Doctrine yang berbunyi, "Amerika Serikat akan menggunakan kekuatan Militer bila diperlukan untuk mempertahankan kepentingan di Teluk Persia". [9]
Pada 3 Juli 1979, Presiden Carter menandatangani PO (perintah operasi) Operation Cyclone yang menugaskan C.I.A untuk melakukan Covert Op (operasi intelijen) membiayai Mujahidin Afghanistan
Pendanaan Etape Pertama dimulai 20-30 juta Dollar per tahun pada 1980, diujung tombaki oleh National Security Adviser, Zbigniew Brzezinski, diteruskan kabinet Ronald Reagan menjadi 630 juta Dollar per tahun pada 1987, diujung-tombaki Senator Charlie Wilson sampai Soviet sukses diusir dari Afghanistan pada tahun 1989. [10]
Presiden Ronald Reagan bertemu petinggi Taliban di Gedung Putih, Washington, 1985 |
Operasi mempersenjatai Mujahidin (Taliban) Afghanistan ini melibatkan sukarelawan Arab Saudi yang dikomandani oleh Osama Bin Laden, yang mana militan asuhan Osama ini nantinya menjadi cikal bakal organisasi teroris Al-Qaeda. [11]
Osama Bin Laden dipuji sebagai pahlawan yang mengusir Soviet dari Afghanistan pada artikel Koran Independent Edisi 6 Desember 1993 |
Pada tahun 2009, Muamar Khadafi sempat menyampaikan kepada mahasiwa Georgetown University Amerika bahwa ia mempertimbangkan nasionalisasi Libyan Oil. Lalu pada awal tahun 2011, Khadafi menyatakan bahwa ia akan membatalkan kontrak minyak dengan Barat & memberikan kontrak tsb kepada Tiongkok. [12]
Pada tahun itu juga, pemberontakan Libya pecah & bereskalasi menjadi perang saudara yang menggulingkan Muamar Khadafi. Berdasarkan penelitian The Jamestown Foundation Institute for Research and Analysis Washington, mereka menemukan bukti pemimpin pasukan pemberontak Libya adalah kolaborator CIA. Khalifa Haftar, komandan pasukan pemberontak Libya yg menggulingkan Khadafi mengaku ia seorang kolaborator C.I.A., juga mengakui C.I.A. mendanai & mempersenjatai paramiliter Anti Khadafi. [13]
C.I.A. juga melepas 3 tahanan anggota Al-Qaeda: Abdel Hakim al-Hasady, Salah al-Barrani, Sufyan Ben Qumu, dari Guantanamo Bay hanya untuk bergabung dengan pemberontak Libya. [14]
Operasi C.I.A di Libya saat penggulingan Khadafi juga dilansir oleh New York Times, bersama MI6 membantu mengumpulkan intel. Obama juga diberitakan memberikan perintah ke C.I.A untuk persenjatai pemberontak. NATO akhirnya terang-terangan melakukan pemboman terhadap posisi militer Khadafi yang memberikan kemenangan kepada pemberontak. [15]
:: PENGGULINGAN ASSAD UNTUK LEMAHKAN RUSIA :::
Sudah bukan rahasia, rezim Assad Suriah adalah sekutu kuat Rusia selain Iran di Timur Tengah. Dan dalam upaya melemahkan "musuh bebuyutan" yang satu ini, Amerika tidak segan-segan untuk terang-terangan memberikan pendanaan & persenjataan kepada Teroris Al-Qaeda yang dikemas menjadi "Pemberontak Suriah Pejuang Demokrasi".
Dunia telah mengetahui bahwa pemberontak Suriah tidak lain adalah teroris Al-Qaeda sejak tahun 2012 seperti yang dilansir New York Times. Al-Qaeda membentuk Al-Nusra Front, sayap militer khusus untuk memerangi rezim Assad sejak 23 Januari 2012. [16]
NEW YORK TIMES 2012: Syrian Rebels Tied to Al Qaeda Play Key Role http://www.nytimes.com/2012/12/09/world/middleeast/syrian-rebels-tied-to-al-qaeda-play-key-role-in-war.html?pagewanted=all&_r=0 |
C.I.A terang-terangan mensuplai persenjataan kepada teroris Al-Qaaeda sayap Al-Nusra Front yang berkedok "pemberontak" Free Syrian Army (FSA), salah satunya yang dilansir oleh CNN pada pertengahan 2013 berikut ini:
CNN: Official says CIA-funded weapons have begun to reach Syrian rebels http://www.cnn.com/2013/09/12/politics/syria-arming-rebels/ |
Senator AS John McCain terang-terangan bertemu dengan teroris Suriah FSA, Al-Qaeda, bahkan Imam ISIS Baghdadi diketahui berada di ruangan yang sama partisipasi rapat yang membicarakan suplai senjata dari Amerika pada awal tahun 2013.
Pada satu wawancara yang disiarkan oleh sebuah televisi swasta Amerika, Senator John McCain mengakui bahwa perjalanannya ke Suriah bertemu dengan "pemberontak" FSA, Al-Qaeda adalah berdasarkan rekomendasi yang diberikan gedung putih Washington.SUMBER NBC: Sen. John McCain meets with Free Syrian Army leader http://www.today.com/video/today/52019010#52019010 SUMBER BBC: Sen McCain called for the US to provide military aid to Syrian insurgency. http://www.bbc.com/news/world-us-canada-22683261 |
VIDEO TESTIMONI JOHN MCCAIN: https://www.youtube.com/watch?v=oAgtJ4sAC8s |
Berikut ini adalah video reportase laporan pandangan mata reporter PBS Network Amerika langsung dari Suriah, meliput C.I.A. mensuplai teroris pemberontak dengan rudal anti-tank canggih tipe American TOW 71E ATGM 57mm.
C.I.A SUPLAI RUDAL CANGGIH: https://www.youtube.com/watch?v=6qG6Qd-Jy0o |
Obama terang-terangan melobi Kongres (parlemen AS) meminta persetujuan atas alokasi dana sebesar 500 juta Dollar untuk membiayai & mempersenjatai teroris pemberontak Suriah.
BBC: Syria crisis: Obama asks Congress for $500m for rebels http://www.bbc.com/news/world-middle-east-28042309 |
Semuanya demi upaya Barat untuk melemahkan musuh bebuyutan Blok Timur (Rusia) diatas penderitaan bangsa Suriah. Ratusan ribu jiwa rakyat sipil melayang terjepit ditengah penanganan dingin & kejam rezim Assad, dan kebiadaban teroris pemberontak yang melakukan pembersihan etnis & genosida, sebuah tragedi kemanusiaan yang belum terlihat tanda-tanda usai.
::: INDUK SEMANG TERORISME GLOBAL :::
Berdasarkan keterangan mantan Direktur C.I.A. James Woolsey, sejak akhir 1970-an & awal 1980-an, Arab Saudi telah menghabiskan 90 milyar Dollar untuk penyebaran faham Ultra Radikal Salafi/Wahabi-isme dalam bentuk sumbangan ke negara-negara berkembang (seperti Indonesia) dalam "kemasan" dana pembangunan / operasional Mesjid, Madrasah, Pesantren, & Islamic Center, disertai dengan distribusi buku-buku agama, materi akademis, juga pembiayaan pendidikan calon Imam / Ustad. Materi edukasi Islam yang disispkan materi penghasutan kebencian (benci Syiah, benci Yahudi), fanatisme & radikalisme. [17]
UN Security Council (Dewan Keamanan PBB) bersama Jean-Charles Brisard (ahli teroris no.1 dunia) telah mengetahui sejak tahun 2002, Wahabi Arab Saudi mentransfer dana ratusan juta dollar ke teroris Al-Qaeda, dengan total 1,5 milyar Dollar selama 1 dekade terakhir. [18]
FBI Joint Terrorism Task Force telah mengetahui sejak tahun 2002, Yayasan Al-Haramain dibawah kendali Pangeran Salman (sekarang Raja Arab Saudi), membiayai operasi teroris Al-Qaeda, bahkan sejak pra-serangan 911. [19]
Senator Bob Graham, ketua Senate Intelligence Committee (komite intelijen senat AS), menyatakan bahwa jaringan teroris 911 mendapat dukungan finansial dari lingkar keluarga kerajaan Arab Saudi, dituangkan dalam Laporan 27 halaman Congressional Inquiry's Final Report tahun 2002. Testimoni Bob Graham: "the Bush administration and FBI blocked a congressional investigation into that relationship". Terjemahan: pemerintahan Bush dan FBI menghalang-halangi penyelidikan terhadap hubungan (Saudi & Teroris) tersebut.
Michael Scheuer, mantan kepala CIA Counter Terrorism Center (unit anti teroris CIA), memberikan pernyataan kepada Wahington Post tahun 2005, "bin Laden family in the US are nearly completely off limits to US law enforcement.", Terjemahan: keluarga Bin Laden di Amerika hampir tidak bisa disentuh oleh penegakan Hukum. [20]
::: ULTRA RADIKAL WAHABI ISLAMIC STATE ISIS :::
Berdasarkan keterangan Hillary Clinton, Wahabi Arab Saudi adalah Sumber Dana Terbesar untuk terorisme global, dari Al-Qaeda, Taliban s/d ISIS. WIKIPEDIA: Saudi Arabia is the world's largest source of funds for terrorist militant groups: al-Qaeda, Taliban, ISIS, according to Hillary Clinton.[84] [21]
Bahkan setelah berulangkali diberikan peringatan oleh DK PBB, FBI, Senator Bob Graham, sampai Hillary Clinton, setelah mengetahui sejak 2002 Salafi/Wahabi sebagai pelaku tunggal terorisme global dan Arab Saudi sebagai Biang / Induk Semangnya, tidak membuat koalisi Barat yang dipimpin oleh Amerika menggerakkan satu jaripun untuk menghukum Arab Saudi.
Afghanistan diinvasi & dibom hanya karena dituduh menyembunyikan Osama. Irak diinvasi & dibom padahal tidak terlibat dalam serangan 911. Rusia diberi sanksi hanya karena dituduh ikut-campur dalam konflik Ukraina. Tapi Arab Saudi yang jelas-jelas membiayai teroris Al-Qaeda untuk serangan 911, tidak diinvasi, tidak dibom, tidak diberikan sanksi, bahkan dijewer kupingnya pun tidak. Sebuah standar ganda yang menghina intelejensia.
Pendahulunya Osama Bin Laden, dan 15 pembajak 911 beraliran Salafi/Wahabi. WIKIPEDIA: many in the Wahhabi/Salafi movement (such as Osama bin Laden focusing on jihad (Salafist jihadists) against the US and (what they believe are) other enemies of Islam.[178][179] [22]
Al-Qaeda beraliran Salafi/Wahabi. WIKIPEDIA: It operates as a network comprising both a multinational, stateless army[28] an extremist wahhabi jihadist group.[29] [23]
Amrozi Bom Bali beraliran Salafi/Wahabi. WIKIPEDIA: Amrozis' family were strictly religious, following the Wahhabist school of Islam which has its roots in Saudi Arabia. [24]
Koalisi Barat lagi-lagi menutup mata terhadap pendanaan substansial yang dilakukan oleh donatur Wahabi di Arab Saudi, yang pemerintah Arab Saudi tutup mata terhadap ini. INDEPENDENT: He does not doubt that substantial and sustained funding from private donors in Saudi Arabia and Qatar, to which the authorities may have turned a blind eye, has played a central role in the ISIS surge.
[INDEPENDENT UK] How Saudi Arabia helped Isis
http://www.independent.co.uk/voices/comment/iraq-crisis-how-saudi-arabia-helped-isis-take-over-the-north-of-the-country-9602312.html
Koalisi Barat tutup mata terhadap Arab Saudi yang membidani kelahiran bayi monster nan mengerikan ISIS. TELEGRAPH: ISIS is Saudi Arabia’s latest monstrous contribution to world history. the jihadists of ISIS and sundry other groupuscules paid by the Saudi Wahhabis.
[TELEGRAPH UK] Wahhabi caliphate has been bankrolled by Saudi Arabia
http://www.belfasttelegraph.co.uk/opinion/columnists/robert-fisk/iraq-crisis-sunni-caliphate-has-been-bankrolled-by-saudi-arabia-30351679.html
Koalisi Barat tutup mata terhadap ratusan juta dollar yang ditransfer dari donatur-donatur Wahabi di Arab Saudi kepada ISIS. THE WASHINGTON INSTITUTE: Saudis have funneled hundreds of millions of dollars to ISIS and other groups
[THE WASHINGTON INSTITUTE] Saudi Funding of ISIS
http://www.washingtoninstitute.org/policy-analysis/view/saudi-funding-of-isis
SUMBER WIKIPEDIA: State Sponsored Terrorism http://en.wikipedia.org/wiki/State-sponsored_terrorism#Saudi_Arabia |
Setelah mengetahui Arab Saudi menjadi Sumber Dana Terbesar untuk jaringan terorisme global Salafi/Wahabi dari Al-Qaeda, Taliban s/d ISIS, apa yang Amerika lakukan? Simak pernyataan Senator Rand Paul (R-Ky) dari negara bagian Kentucky ini, "America has been funding people who are allies with ISIS... ISIS is stronger because we've been funding Islamic rebels in Syria." Terjemahan: America membiayai sekutu ISIS.. ISIS menjadi kuat karena kita membiayai pemberontak Suriah.
VIDEO TESTIMONI RAND PAUL: https://www.youtube.com/watch?v=oAgtJ4sAC8s |
Dan tentunya, Amerika bisa dengan mudah menghentikan penebaran teror oleh jaringan teroris Salafi/Wahabi Al-Qaeda & ISIS dengan "membungkam" Biang / Induk Semang-nya Arab Saudi. Namun itu persis yang tidak pernah dilakukan Amerika, seolah-olah melestarikan terorisme sebagai pretext / dalih untuk justifikasi kampanye militer di Timur Tengah, atau memang sengaja dipelihara untuk PROXY WAR (perang boneka) gulingkan rezim-rezim yang tak ramah.
Apapun itu, satu hal yang pasti: KONFLIK BERDARAH TIMUR TENGAH TIDAK PERNAH BENAR2 KARENA AGAMA. Mungkin lebih akurat untuk menyimpulkan bahwa Agama adalah kedoknya, menimbang begitu banyak variabel, aspek & kepentingan yang memutar "roda darah" Timur Tengah.
::: PENUTUPAN :::
Sebagai penutup, mari kita dengarkan kesaksian negarawan AS Ron Paul, kandidat Calon Presiden AS yang juga congressman (anggota DPR), jelas bukan orang sembarangan. Beliau bersaksi di depan parlemen AS, berkomentar apa yang ia ketahui mengenai terorisme, C.I.A. dan Timur Tengah..
PROFIL RON PAUL: https://en.wikipedia.org/wiki/Ron_Paul
VIDEO TESTIMONI RON PAUL: https://www.youtube.com/watch?v=bECDepfZcKE |
****
Thank you for reading. by : P. Arya
[1] Buku: THE PRIZE: Epic Quest for Oil, Money, & Power (Simon Schuster) by Daniel Yergin http://en.wikipedia.org/wiki/The_Prize:_The_Epic_Quest_for_Oil,_Money,_and_Power
[2] Wikipedia : T. E. Lawrence http://en.wikipedia.org/wiki/T._E._Lawrence Arab Revolt http://en.wikipedia.org/wiki/Arab_Revolt
[3] Buku: A Prince of Disorder: The Life of T.E. Lawrence (Harvard Press) by John Mack http://books.google.co.id/books/about/A_Prince_of_Our_Disorder.html?id=cGGgAAAAMAAJ&redir_esc=y
[4] Wikipedia: Ibn Saud http://en.wikipedia.org/wiki/Ibn_Saud
[5] Buku: Major Oil Companies in the Gulf Region (Univ of Virginia) by Eric V. Thompson http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/US-Israel/oilgulf.html
[6] Buku: Big Oil & Their Persian Gulf Bankers: Four Horsemen, Eight Families with Their Global Intelligence, and Terror Network (Bridger House) by Dean Henderson http://www.goodreads.com/book/show/10168867-big-oil-and-their-bankers-in-the-persian-gulf
[7] Wikipedia: 1953 Iranian coup d'état http://en.wikipedia.org/wiki/1953_Iranian_coup_d%27%C3%A9tat
[8] Wikipedia:
- United States support for Iraq during the Iran–Iraq war http://en.wikipedia.org/wiki/United_States_support_for_Iraq_during_the_Iran%E2%80%93Iraq_war
Buku:
- Web of Deceit: Western Complicity in Iraq (Other Press) by Barry Landohttp://books.google.co.id/books/about/Web_of_Deceit.html?id=Cla_hSY0qwMC&redir_esc=y
- The death lobby: how the West armed Iraq (Houghton Mifflin) by Kenneth Timmermanhttp://books.google.co.id/books/about/The_Death_Lobby.html?id=HZXfAAAAMAAJ&redir_esc=y
- Spider's Web: The Secret History of How the White House Illegally Armed Iraq (Bantam Books) Alan Friedman http://www.amazon.com/Spiders-Web-Secret-History-Illegally/dp/0553096508
[9] Wikipedia: Carter Doctrine https://en.wikipedia.org/wiki/Carter_Doctrine
[10] Wikipedia : Operation Cyclone https://en.wikipedia.org/wiki/Operation_Cyclone
[11] Buku: Holy War Inc (Free Press) by Peter Bergen http://en.wikipedia.org/wiki/Holy_War,_Inc.
[12] AlJazeera: China's interests in Gaddafi http://www.aljazeera.com/indepth/opinion/2011/04/201141195046788263.html
[13] CNN: Khalifa Haftar, The man who left Virginia to lead Libya's rebels http://www.cnn.com/2011/WORLD/africa/04/04/libya.rebel.leader/
[14] WALL STREET JOURNAL: Ex-Mujahedeen Help Lead Libyan Rebels http://www.wsj.com/news/articles/SB10001424052748703712504576237042432212406
[15] NEW YORK TIMES: C.I.A. Agents in Libya Aid Airstrikes and Meet Rebels http://www.nytimes.com/2011/03/31/world/africa/31intel.html?_r=1
[16] Wikipedia: al-Nusra Front http://en.wikipedia.org/wiki/Al-Nusra_Front
[17] Sumber: Saudi Arabia's Export of Radical Islam by Adrian Morgan http://www.think-israel.org/morgan.saudiexportislam.html
[18] Sumber: Princes of Darkness by Laurent Murawiec http://books.google.com/books?id=eLPGIj0XShkC&pg=PA100&lpg=PA100&dq=Jean+Charles+Brisard+UN+Security+Council+Saudi+al+Qaeda&source=bl&ots=xKLJHhpuAO&sig=SM3jOK5lGacGXn4mEGC29F0H4V8&hl=en&sa=X&ei=1Ez4U8nTDamJ4gSb4IGgBg&ved=0CGYQ6AEwCQ#v=onepage&q=Jean%20Charles%20Brisard%20UN%20Security%20Council%20Saudi%20al%20Qaeda&f=false
[19] Sumber: 40 Questions About 9/11 Attacks by Harry Helms http://books.google.com/books?id=ojJ-xoABpgoC&pg=PA135&lpg=PA135&dq=Al-Haramain+Saudi+royal+family+funding+Al+Qaeda&source=bl&ots=s-FoC7ljiW&sig=J2msGJczxSW1DwTlimRjoqwws5A&hl=en&sa=X&ei=fF_4U6iBL8nj4QTkxYDICw&ved=0CDEQ6AEwAg#v=onepage&q=Al-Haramain%20Saudi%20royal%20family%20funding%20Al%20Qaeda&f=fals
[20] Sumber: Intelligence Matters: The CIA, the FBI, Saudi Arabia, and the Failure of America's War on Terror (Random House Inc) by Senator Bob Graham http://books.google.co.id/books/about/Intelligence_Matters.html?id=PfCGAAAAMAAJ&redir_esc=y
[21] Wikipedia: State Sponsored Terrorism http://en.wikipedia.org/wiki/State-sponsored_terrorism#Saudi_Arabia
[22] Wikipedia: Wahhabism http://en.wikipedia.org/wiki/Wahhabism
[23] Wikipedia: al-Qaeda http://en.wikipedia.org/wiki/Al-Qaeda
[25] Wikipedia: Amrozi bin Nurhasyim http://en.wikipedia.org/wiki/Amrozi_bin_Nurhasyim
[2] Wikipedia : T. E. Lawrence http://en.wikipedia.org/wiki/T._E._Lawrence Arab Revolt http://en.wikipedia.org/wiki/Arab_Revolt
[3] Buku: A Prince of Disorder: The Life of T.E. Lawrence (Harvard Press) by John Mack http://books.google.co.id/books/about/A_Prince_of_Our_Disorder.html?id=cGGgAAAAMAAJ&redir_esc=y
[4] Wikipedia: Ibn Saud http://en.wikipedia.org/wiki/Ibn_Saud
[5] Buku: Major Oil Companies in the Gulf Region (Univ of Virginia) by Eric V. Thompson http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/US-Israel/oilgulf.html
[6] Buku: Big Oil & Their Persian Gulf Bankers: Four Horsemen, Eight Families with Their Global Intelligence, and Terror Network (Bridger House) by Dean Henderson http://www.goodreads.com/book/show/10168867-big-oil-and-their-bankers-in-the-persian-gulf
[7] Wikipedia: 1953 Iranian coup d'état http://en.wikipedia.org/wiki/1953_Iranian_coup_d%27%C3%A9tat
[8] Wikipedia:
- United States support for Iraq during the Iran–Iraq war http://en.wikipedia.org/wiki/United_States_support_for_Iraq_during_the_Iran%E2%80%93Iraq_war
Buku:
- Web of Deceit: Western Complicity in Iraq (Other Press) by Barry Landohttp://books.google.co.id/books/about/Web_of_Deceit.html?id=Cla_hSY0qwMC&redir_esc=y
- The death lobby: how the West armed Iraq (Houghton Mifflin) by Kenneth Timmermanhttp://books.google.co.id/books/about/The_Death_Lobby.html?id=HZXfAAAAMAAJ&redir_esc=y
- Spider's Web: The Secret History of How the White House Illegally Armed Iraq (Bantam Books) Alan Friedman http://www.amazon.com/Spiders-Web-Secret-History-Illegally/dp/0553096508
[9] Wikipedia: Carter Doctrine https://en.wikipedia.org/wiki/Carter_Doctrine
[10] Wikipedia : Operation Cyclone https://en.wikipedia.org/wiki/Operation_Cyclone
[11] Buku: Holy War Inc (Free Press) by Peter Bergen http://en.wikipedia.org/wiki/Holy_War,_Inc.
[12] AlJazeera: China's interests in Gaddafi http://www.aljazeera.com/indepth/opinion/2011/04/201141195046788263.html
[13] CNN: Khalifa Haftar, The man who left Virginia to lead Libya's rebels http://www.cnn.com/2011/WORLD/africa/04/04/libya.rebel.leader/
[14] WALL STREET JOURNAL: Ex-Mujahedeen Help Lead Libyan Rebels http://www.wsj.com/news/articles/SB10001424052748703712504576237042432212406
[15] NEW YORK TIMES: C.I.A. Agents in Libya Aid Airstrikes and Meet Rebels http://www.nytimes.com/2011/03/31/world/africa/31intel.html?_r=1
[16] Wikipedia: al-Nusra Front http://en.wikipedia.org/wiki/Al-Nusra_Front
[17] Sumber: Saudi Arabia's Export of Radical Islam by Adrian Morgan http://www.think-israel.org/morgan.saudiexportislam.html
[18] Sumber: Princes of Darkness by Laurent Murawiec http://books.google.com/books?id=eLPGIj0XShkC&pg=PA100&lpg=PA100&dq=Jean+Charles+Brisard+UN+Security+Council+Saudi+al+Qaeda&source=bl&ots=xKLJHhpuAO&sig=SM3jOK5lGacGXn4mEGC29F0H4V8&hl=en&sa=X&ei=1Ez4U8nTDamJ4gSb4IGgBg&ved=0CGYQ6AEwCQ#v=onepage&q=Jean%20Charles%20Brisard%20UN%20Security%20Council%20Saudi%20al%20Qaeda&f=false
[19] Sumber: 40 Questions About 9/11 Attacks by Harry Helms http://books.google.com/books?id=ojJ-xoABpgoC&pg=PA135&lpg=PA135&dq=Al-Haramain+Saudi+royal+family+funding+Al+Qaeda&source=bl&ots=s-FoC7ljiW&sig=J2msGJczxSW1DwTlimRjoqwws5A&hl=en&sa=X&ei=fF_4U6iBL8nj4QTkxYDICw&ved=0CDEQ6AEwAg#v=onepage&q=Al-Haramain%20Saudi%20royal%20family%20funding%20Al%20Qaeda&f=fals
[20] Sumber: Intelligence Matters: The CIA, the FBI, Saudi Arabia, and the Failure of America's War on Terror (Random House Inc) by Senator Bob Graham http://books.google.co.id/books/about/Intelligence_Matters.html?id=PfCGAAAAMAAJ&redir_esc=y
[21] Wikipedia: State Sponsored Terrorism http://en.wikipedia.org/wiki/State-sponsored_terrorism#Saudi_Arabia
[22] Wikipedia: Wahhabism http://en.wikipedia.org/wiki/Wahhabism
[23] Wikipedia: al-Qaeda http://en.wikipedia.org/wiki/Al-Qaeda
[25] Wikipedia: Amrozi bin Nurhasyim http://en.wikipedia.org/wiki/Amrozi_bin_Nurhasyim