Rencananya acara HTI itu dilaksanakan di Masjid Agung An Nur di Pekanbaru dengan mengusung tema "Bersama Umat Tegakkan Khilafah". Hal itu disampaikan Wakil Ketua GP Anshor Riau Purwaji, Jumat (24/4) kepada DariRiau.com.
Dikatakan mantan anggota DPRD Kabupaten Kampar itu, kegiatan HTI tersebut jelas-jelas menjadi ajang konsolidasi HTI untuk mengajak masyarakat menolak NKRI dan PANCASILA sebagai dasar Negara dan berniat mendirikan Khilafah Islam global.
"Polda Riau dan pemerintah tidak boleh diam saja dan terkesan membiarkan gerakan yang mengarah kepada 'Makar' terhadap NKRI dan mengancam Nasionalisme Bangsa Indonesia," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, Masjid Agung An Nur sebagai milik seluruh umat Islam tidak boleh dijadikan sebagai tempat pelaksanaan 'gerakan politik' oleh 'Partai Pembebasan' atau Hizbut Tahrir yang jelas-jelas secara politik bertujuan mendirikan Khilafah dan mengingkari NKRI.
Masjid harus dijadikan sebagai tempat beribadah dan melaksanakan syiar Islam yang damai dan tidak dijadikan tempat gerakan politik yang berpotensi menimbulkan gesekan dan konflik di tengah umat Islam maupun antar umat beragama.
Menurut dia, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah hasil perjanjian luhur kebangsaan di antara anak bangsa pendiri negara ini. NKRI dibentuk guna mewadahi segenap elemen bangsa yang sangat mejemuk dalam hal suku, bahasa, budaya dan agama. Sudah menjadi kewajiban semua elemen bangsa untuk mempertahankan dan memperkuat keutuhan NKRI.
Oleh karena itu, setiap jalan dan upaya munculnya gerakan-gerakan yang mengancam keutuhan NKRI wajib ditangkal. Sebab akan menimbulkan mafsadah yang besar dan perpecahan umat.
"Semoga Allah SWT meridhoi Indonesia yang Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur," tutupnya. (Dr2)
sumber daririau.com