KH. Said Aqil Siraj: Ulama Timur Tengah Perlu Belajar ke NU


Sidoarjo, Islamoderat.com ~ Halaqoh Ahlusunnah wal Jamaah yang digelar di aula PCNU Sidoarjo, Ahad (19/4/2015), diharapkan mampu melakukan perubahan yang lebih bagus dengan membangun pola pikir masyarakat yang cerdas serta memiliki kemampuan dan rasa percaya diri yang tangguh dalam mengahadapi era global.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyatakan, pemikiran ulama NU sudah saatnya go internasional. Pasalnya, ulama Timur Tengah masih dalam tahap tafaqquh fiddzin atau mendalami ilmu agama. Mereka belum bisa yunziru qaumahum atau melakukan pembinaan terhadap umat.

"Dalam hal keilmuan memang ulama NU banyak belajar dari Timur Tengah. Beberapa karya besar ulama Timur Tengah dipelajari di pesantren-pesantren. Namun, terkait memberikan bimbingan kepada umat, ulama Timur Tengah perlu belajar ke Indonesia yaitu kepada NU. Sehingga, sudah saatnya pemikiran ulama NU go internasional tanpa meninggalkan aqidah dari Ahlussunnah wal Jamaah," tegas kiai yang akrab disapa Kang Said ini.

Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur KH Mutawakil Alallah yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan bahwa Muktamar NU yang akan diadakan di Jombang mendatang itu dalam rangka Harlah ke-89 NU dan akan ditempatkan di 4 pondok pesantren yang memiliki nilai history terhadap awal berdirinya NU, diantaranya, Tebuireng, Tambak beras, Denanyar dan Darul Ulum yang semua berlokasi di Jombang.

Acara Halaqoh Ulama Ahlussunnah wal Jamaah yang diadakan di aula PC NU Sidoarjo dalam rangka memperingahti Harlah NU ke-89 itu juga dihadiri Ketua PC NU Sidoarjo KH Abdi Manaf, KH Agoes Ali Mashuri Pemangku Ponpes Bumi Sholawat, Bupati Sidoarjo H Saiful Ilah dan para ulama se-Sidoarjo. (Moh Kholidun/Mahbib)



via nu.or.id