Tak Ada Ulama yang Berkata Puasa Rajab Berdosa



Islamoderat.com ~ Ketika memasuki bulan Rajab, salah satu dari 4 bulan yang dimulyakan oleh Allah, umat Islam berupaya meningkatkan ibadahnya dengan cara berpuasa di bulan tersebut.

Tetapi, ada pula segelintir dari umat Islam yang berlaku sebaliknya. Mereka menentang dan menghalang-halangi orang yang berpuasa dibulan Rajab, dikatakan sebagai bid'ah dan sebagainya.

Mereka sangat keras dalam menghalang-halangi orang yang berpuasa seakan-akan itu merupakan perkara haram, berdosa orang yang mengerjakannya. Padahal tak ada satu ulama Ahlussunnah wal Jamaah pun yang puaa dibulan rajab sebagai sesuatu yang berdosa.

Imam Ibnu Shalah (w. 643 H), salah satu ulama dalam mazhab Asy-Syafi’iyyah menuliskan dalam fatwanya, Fatawa Ibnu Shalah sebagai berikut :

لا إثم عليه في ذلك ولم يؤثمه بذلك أحد من علماء الأمة فيما نعلمه بلى قال بعض حفاظ الحديث لم يثبت في فضل صوم رجب حديث أي فضل خاص وهذا لا يوجب زهدا في صومه فيما ورد من النصوص في فضل الصوم مطلقا والحديث الوارد في كتاب السنن لأبي داود وغيره في صوم الأشهر الحرم كاف في الترغيب في صومه وأما الحديث في تسعير جهنم لصوامه فغير صحيح ولا تحل روايته والله أعلم
"Tidak berdosa bagi yang berpuasa Rajab, dan tidak ada satupun ulama umat ini yang mengatakan ia berdosa dari yang kami tahu. Ya memang benar banyak ahli hadits yang mengatakan hadits-hadits rajab –secara khusus- tidak shahih. Dan ini tidak menjadikan puasa Rajab itu terlarang, karena adanya dalil-dalilnya anjuran puasa secara mutlak, dan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dadud dalam kitab Sunan-nya juga ulama lain dalam anjuran puasa pada bulan Rajab, dan itu cukup untuk memotivasi umat ini untuk puasa Rajab. Sedangkan hadits nyalanya api neraka Jahannam untuk mereka yang sering berpuasa Rajab, itu hadits yang tidak shahih, dan tidak dihalalkan meriwayatkannya. Wallahu a’lam. {Ibnu Shalah, Fatawa Ibnu Shalah, hal. 180}

Tindakan sebagian orang yang berupaya menghalang-halangi orang lain berpuasa Rajab tidak lain adalah bentuk kebodohan karena tidak ada seorang pun ulama yang melarangnya. []

Ibnu L' Rabassa