Islamoderat.com ~ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَعْدَمَا دَخَلَ بَيْتَهُ وَاشْتَدَّ وَجَعُهُ هَرِيقُوا عَلَيَّ مِنْ سَبْعِ قِرَبٍ لَمْ تُحْلَلْ أَوْكِيَتُهُنَّ لَعَلِّي أَعْهَدُ إِلَى النَّاسِ وَأُجْلِسَ فِي مِخْضَبٍ لِحَفْصَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ طَفِقْنَا نَصُبُّ عَلَيْهِ تِلْكَ حَتَّى طَفِقَ يُشِيرُ
إِلَيْنَا أَنْ قَدْ فَعَلْتُنَّ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى النَّاسِ
إِلَيْنَا أَنْ قَدْ فَعَلْتُنَّ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى النَّاسِ
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sudah berada di rumahnya dan sakitnya makin berat, beliau mengatakan: “Siramkan air kepadaku dari tujuh geriba yang belun dilepas ikatannya, sehingga aku dapat memberi pesan kepada orang-orang.” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam didudukkan untuk mandi dengan ember milik Hafshah, isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka kami segera menyiram beliau hingga beliau memberi isyarat ‘sudah cukup’. Setelah itu beliau keluar menemui orang-orang. [HR. Bukhari]
Bilangan tujuh digunakan oleh Nabi dalam beberapa hal. Misalnya tujuh kurma ajwa, tujuh basuhan untuk mengangkat najis mughalazhah. Sangat mungkin bilangan tujuh digunakan oleh Nabi untuk tabarruk, sebab bilangan ini banyak digunakan dalam syari’at dan berkaitan dengan asal penciptaan manusia yang diciptakan dengan tujuh unsur utama. [Lihat Fathul Bari I:303]
Dan dalam riwayat Thabarani dalam hadits ini menggunakan lafazh:
صُبُّوا عَلَيَّ مِنْ سَبْعِ قِرَبٍ مِنْ مَاءٍ، مِنْ آبَارٍ شَتَّى
Siramkan kepadaku air dari tujuh geriba, dari sumur yang berbeda-beda. [Mu’jamul Awsath Thabarani]
Mandi dengan air dari tujuh sumur itu dilakukan Nabi dalam rangka pengobatan dengan mengambil keberkahan dari air yang keluar dari tujuh sumber air yang berbeda. Air dan sumber air memang mengandung keberkahan dari Allah. Karena keberkahan itulah maka air keluar dari sumber air tersebut. Air hujan pun turun dengan membawa keberkahan yang dengannya Allah menghidupkan tanah tandus.
Maka mandi dari tujuh sumur ini merupakan contoh tabarruk yang diajarkan Nabi, dan bukanlah sesutu yang bid’ah apalagi syirik. Namun orang-orang yang jahil mengenai tauhid dan bertaqlid buta kepada mujtahid palsu itu menganggap bahwa mandi tujuh sumur ini adalah perkara bid’ah yang tidak ada dasarnya dalam agama dan merupakan perbuatan syirik. Semoga Allah melindungi kita dari gelapnya alam pemikiran.
via Muslimedianews