Islamoderat.com ~ Risalah Amman atau 'Amman Message merupakan sebuah deklarasi yang diterbitkan pada 9 November 2004 bertepatan dengan 27 Ramadan 1425 Hijriyah oleh Raja Abdullah II bin Al-Hussein dari Yordania yang menyerukan toleransi dan persatuan dalam umat Islam.
Deklarasi tersebut untuk memastikan siapa-siapa yang dianggap sebagai kelompok Islam (muslimin) dan larangan mengkafirkan kelompok-kelompok yang disebutkan dalam risalah tersebut.
Deklarasi tersebut berlandaskan pada fatwa-fatwa ulama besar baik dikalangan Sunni maupun Syi'ah. Siapa saja yang terkategori sebagai bagian kaum Muslimin?. Sebagaimana disebutkan dalam risalah tersebut, yang terkategori sebagai kaum muslimin adalah:
- Orang yang menganut salah satu dari 4 madzhab Aswaja, yaitu penganut madzhab Hanafi, penganut madzhab Maliki, penganut madzhab Syafi'i dan penganut madzhab Hanbali.
- Orang yang menganut madzhab (Syi'ah) Jakfariyah, penganut madzhab (Syi'ah) Zaidiyah, penganut madzhab Ibadhiyah, dan penganut madzhab Dhahiriyah. Mereka adalah kaum muslimin.
- Orang yang mengikuti madzhab (aqidah) Asy'ariyah atau orang yang mengamalkan ajaran tasawuf tidak boleh dikafirkan. Demikian pula, tidak diperbolehkan mengkafirkan orang yang mengikuti paham Salafi yang shahih. Tidak diperbolehkan mengkafirkan kelompok muslim manapun yang percaya pada Allah, mengagungkan dan mensucikan-Nya, meyakini Rasulullah (SAW) dan rukun-rukun iman, mengakui lima rukun Islam, serta tidak mengingkari ajaran-ajaran yang sudah pasti dan disepakati dalam agama Islam.
Nama ulama Indonesia dari NU, Muhammadiyah dan lainnya |
Yang disebutkan diatas merupakan satu poin diantara 3 poin utama dalam Risalah Amman yang ditanda tangani dan didukung oleh ulama-ulama besar dunia, termasuk dari Indonesia, pada Juli 2015. Salah satunya adalah Dr. KH. Hasyim Muzadi yang saat itu masih menjabat sebagai Ketua Umum PBNU.
Dan juga Dra. Tuti Alawiyah Abdullah Syafi'i (Rektor Universitas Islam Syafi'iyah), Rabhan Abdul Wahhab (Dubes Indonesia untuk Yordania), Muhammad Razi Munir (PBNU), dan Muhammad Iqbal Sullam (PBNU).
Prof. Muhammad Masyuri Naim pada Forum Ulama dan Cendiakiawan Islam di Makkah pada September 2005; Dr. Muhammad Maftuh Basyuni memberikan dukungan pada Pertemuan Dewan Kementerian Wakaf dan Urusan Islam di Kuwati pada November 2005; Prof. Alwi bin Syihab memberikan dukungan pada acara OKI di Makkah (Desember 2005); Prof. Din Syamsuddin (Ketua PP Muhammadiyah) memberikan dukunganya pada Konferensi Umat Islam Eropa di Istanbul, Turki pada Juli 2006.
Baca Lengkap :