Larang berkumpul bukan mahrom, perempuan ini dipenjara karena nonton bola voli pria


Islamoderat.com ~ Kebijakan larangan berkumpul dengan bukan mahrom banyak diberlakukan di berbagai negara Islam. Walaupun tujuannya mulia, pada prakteknya banyak kejadian-kejadian yang diluar kebijakan itu sendiri, bahkan terkadang menimbulkan korban.



Salah satu nya adalah yang terjadi pada seorang wanita yang dikurung di sebuah penjara terkenal di Iran setelah mencoba menonton pertandingan bola voli pria. 

Ghoncheh Ghavami, 25 tahun, ditangkap dan dibawa ke Penjara Evin di Ibu Kota Teheran beberapa hari setelah dia mencoba untuk menonton pertandingan bola voli pria antara Iran dan Italia pada 20 Juni lalu, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Rabu (10/9). 

Dia telah menghabiskan waktu selama 41 hari di sel isolasi, menurut keluarganya. 

Ghoncheh pergi ke Stadion Azadi, yang ironisnya berarti 'kebebasan', dengan perempuan lain untuk memprotes aturan ketat Iran, diperkenalkan setelah Revolusi Islam 1979, yang melarang kaum perempuan untuk menghadiri acara olah raga kaum pria. 

Awalnya Ghoncheh, yang sedang belajar hukum di London, ditangkap kemudian dilepaskan, tetapi ketika dia kembali untuk mengambil barang-barangnya, dia kembali ditangkap dan dipenjara. 

Beberapa orang lainnya yang terlibat dalam demonstrasi juga ditahan. 

"Keluarga kami tidak dapat menahan diri atas kejadian ini," kata abang Ghoncheh, Iman Ghavami, 28 tahun, kepada ITV News. "Mereka terkoyak, bukan hanya orang tua saya tapi juga kakek-nenek saya, paman saya, semua orang." 

Kepala polisi Iran, Esmail Ahmadi Moghadam, mengatakan kepada kantor berita Fars, "Dalam kondisi saat ini, pencampuran pria dan wanita di stadion bukan untuk kepentingan umum". 

"Sikap yang diambil oleh para ulama dan pemimpin tertinggi tetap tidak berubah, dan sebagai penegak hukum, kita tidak bisa membiarkan perempuan untuk memasuki stadion," lanjut dia.

Kampanye di media sosial bermunculan dalam upaya untuk menekan Iran agar membebaskan Ghoncheh. Ada sebuah akun di Facebook yang didedikasikan untuk membantu dia dan tanda pagar #FreeGhonchehGhavami kini diunggah di Twitter tentang keadaannya. 

Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan pihaknya menyadari terkait situasi ini, tetapi tidak terlalu dapat membantu karena Iran tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Inggris, jadi mereka tidak mungkin dapat membantu Ghoncheh.

Juru bicara Amnesty International Inggris Neil Durkin mengatakan kepada the Daily Mail, "Kami sangat khawatir tentang keadaan Ghoncheh". 

"Dia ditahan di sel isolasi selama lebih dari satu bulan di Penjara Evin di Teheran di mana dia berada di bawah kendali Garda Revolusi Iran," kata Neil. 

"Pengacaranya tidak memiliki akses bertemu dengan dirinya atau dokumen tentang mengapa Ghoncheh ditahan, meskipun kami mengerti dia sedang diselidiki dengan tuduhan pelanggaran yang sangat samar yakni propaganda melawan negara," ujar dia.
Penutup disini