Ada yang tahu Tanggal Al-Qur'an diturunkan?


Islamoderat.com ~ Salah satu kemulyaan bulan Ramadlan karena didalamnya diturunkan al-Qur’an yang mulya, kitab suci umat Islam. Allah SWT telah berfirman didalam surah al-Baqarah ayat 185, sebagai berikut:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
“Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan al- Qur'an sebagai petunjuk (al-Hudaa) bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan sebagai pembeda (al-Furqan)”

Imam al-Hafidz al-Qurthubi didalam al-Jami’ li-Ahkamil Qur’an menjelaskan : “Firman Allah SWT “al-Ladzi Unzila fihil Qur’an” merupakan nas bahwa al-Qur’an diturunkan dibulan Ramadlan, itu diperjelas dengan firman Allah SWT yang lain (surah al-Dukhan ayat 1-3)
حم. وَالْكِتابِ الْمُبِينِ. إِنَّا أَنْزَلْناهُ فِي لَيْلَةٍ مُبارَكَةٍ
“Haam Miin, demi Kitab (al-Qur’an) yang menjelaskan, sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi.. ”

Yakni malam kemulyaan (lailatul qadar), dan juga berdasarkan firman Allah (surah al-Qadar),

إِنَّا أَنْزَلْناهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْر
“Sesungguhnya Kami menurunkannya (al-Qur’an) pada malam kemulyaan (lailatul qadar)”
Ayat ini merupakan dalil bahwa lailatul qadar hanya ada dibulan Ramadlan bukan selain bulan Ramadlan. Dan tidak ada perselisihan bahwa al-Qur’an yang diturunkan dari lauhul Mahfudz pada malam kemulyaan jumlahnya satu, kemudian diletakkan pada baitul ‘Izzah di langit dunia, selanjutnya malaikat Jibril menurunkannya tahap demi tahap (berangsur-angsur) dalam hal perintah, larangan dan berbagai sebab, dan itu berlangsung selama 20 tahun. Ibnu ‘Abbas berkata: Al-Qur’an diturunkan dari lauhul Mahfudz jumlahnya satu ke al-Kataba di langit dunia, kemudian malaikat Jibril menurunkannya bertahap –satu ayat atau beberapa ayat- pada waktu yang berbeda-beda     selama 21 tahun. Muqatil berkata: diturunkan dari lauhul mahfudz setiap tahun pada malam kemulyaan (lailatul qadar) ke langit dunia, kemudian diturunkan ke al-Safarah (malaikat) dari lauhul mahfudz selama 20 bulan, kemudian Jibril menurunkannya selama 20 tahun. Aku (al-Qurthubi) berkata: pendapat Muqatil ini menyelisihi apa yang telah dikutip dari Ijma’ “bahwa al-Qur’an yang diturunkan jumlahnya satu” Wallahu A’lam”.

Al-Hafidz Ibnul Jauzi dalam Zadul Masir fi Ilmit Tafsir berkata: “Terkait firman Allah SWT “diturunkan didalamnya al_Qur’an”, terdapat tiga pendapat. Pertama, al-Qur’an diturunkan dibulan Ramadlan jumlahnya satu, itu pada malam kemulyaan (lailatul Qadar) ke baitul ‘Izzah dilangit dunia, ini pendapat Ibnu ‘Abbas. Kedua, bahwa al-Qur’an diturunkan dengan (perintah) kewajiban berpuasa, diriwayatkan dari Mujahid dan ad-Dlahak. Ketiga, al-Qur’an yang pertama kali diturunkan dibulan Ramadlan pada Nabi Shallallahu ‘alayhi wa Sallam, ini pendapat Abu Ishaq dan Abu Sulaiman ad-Dimasyqi”.

Tanggal berapakah al-Qur’an diturunkan?

Imam al-Qurthubi didalam tafsirnya berkata: “Watsilah bin al-Asqa’ meriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alayhi wa Sallam bahwa beliau bersabda: Shuhuf Nabi Ibrahim diturunkan pada malam pertama Ramadlan, kitab Taurat pada 3 Ramadlan, kitab Injil pada 13 Ramadlan, dan al-Qur’an pada 24 Ramadlan”. Aku (al-Qurthubi) berkata: Hadits ini merupakan dilalah apa yang telah dinukil oleh al-Hasan bahwa lailatul Qadar ada pada malam 24 Ramadlan”.  

Riwayat senada disebutkan oleh Imam At-Thabrani didalam al-Mu’jam al-Kabir (185) dan Imam al-Baihaqi didalam Syu’abul Iman (2053), Nabi Shallallahu ‘Alayhi wa sallam bersabda:


أُنْزِلَتْ صُحُفُ إِبْرَاهِيمَ أَوَّلَ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَتِ التَّوْرَاةُ لِسِتٍّ مَضَيْنَ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَ الْإِنْجِيلُ لِثَلَاثَ عَشْرَةَ خَلَتْ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَ الزَّبُورُ لِثَمَانِي عَشْرَةَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ وَأُنْزِلَ الْقُرْآنُ لِأَرْبَعٍ وَعِشْرِينَ مَضَتْ مِنْ رَمَضَانَ " قَالَ الْحَلِيمِيُّ رَحِمَهُ اللهُ: " يُرِيدُ بِهِ لَيْلَةَ خَمْسٍ وَعِشْرِينَ
“Shuhuf Nabi Ibrahim diturunkan pada malam pertama bulan Ramadlan, kitab Taurat pada 6 Ramadlan, kitab Injil pada 13 Ramadlan, kitab Zabur pada 18 Ramadlan, dan kitab al-Qur’an pada 24 Ramadlan”. Sedangkan Al Halimi rahimahullah berkata: “yang dimaksud dengan hal tersebut adalah malam 25 Ramadlan”.

‘Izzuddin Ibn al-Atsir menyebutkan pendapat berbeda didalam kitabnya al-Kamil fit Tarikh (1/646). Ia berkata : “Wahyu diturunkan kepada Nabi Shallallahu ‘Alayhi wa Salam pada hari Senin tanpa ada khilaf. Namun ulama berbeda tentang kapan Senin yang dimaksud. Abu Qilabah al-Jarmi berkata: al-Furqan (al-Qur’an) diturunkan kepada Nabi Shallallahu ‘alayhi wa Sallam pada malam 18 Ramadlan, sedangkan yang lainnya mengatakan bahwa itu pada 19 Ramadlan”.  

Sedangkan al-Hafidz Ibnu Katsir didalam al-Bidayah wa al-Nihayah (3/11) menyebutkan sebuah riwayat bahwa al-Waqidi meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Ja’far al-Baqir, ia berkata:

كَانَ ابْتِدَاءُ الْوَحْيِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلَّم يوم الِاثْنَيْنِ، لِسَبْعَ عَشْرَةَ لَيْلَةً خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ وَقِيلَ فِي الرَّابِعِ وَالْعِشْرِينَ مِنْهُ
“Permulaan turunnya wahyu kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam pada hari Senin, malam 17 Ramadlan, sedangkan pendapat lain mengatakan malam 18 Ramadlan”.


sumber madinatuliman.com