Islamoderat.com ~ "Jadi, Wahabi bukan teroris, jangan salah paham, banyak orang salah paham. Wahabi bukan teroris tapi membuka pintu bagi pengikutnya untuk menjadi teroris",
"Karena ajarannya radikal. Ziarah kubur (menurut Wahabi) musyrik, dan musyrik harus dipateni (bunuh), halal darahnya. Tinggal tunggu, wani opo ora (berani atau tidak), tega atau tidak".
"Syarifuddin (pengikut Wahhabi) itu berani mengebom masjid Polresta Cirebon. Ahmad Yosefa Hayat (alias Ahmad Abu Daud, pengikut Wahabi) berani mengebom Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton. (Wahabi) yang lain-lain berani, (seperti) Amrozi, Ali Gufron, Imam Samudera, Muklas, berani dan tega. Itu setelah mendapatkan doktrin-doktrin yang tatharruf tasyaddud ekslusif ekstrim radikal fundamentalis, itu mencekoki pikiran mereka sehingga mereka menjadi teroris"
"Kiainya (ulama wahhabi/ustadz wahhabi) waktu mengajar tidak mengajarkan ngebom, tapi ajarannya membuka pintu peluang murid-muridnya menjadi teroris. Nah ini tantangan kita semuanya",
Demikian petikan penjelasan Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siraj dalam sebuah video yang diuplod di Youtube oleh akun Warta NU.
Berikut videonya :
Via Muslimedia.com