Terkadang, Kristen Lebih Toleran


Islamoderat.com ~ Sebenarnya kristen itu baik. Kerusuhan di Tolikara kemungknan hanya ulah segelintir oknum, bisa juga profokasi pihak tertentu. Karena pengalaman kami hidup di tengah mayoritas kristen SOE, NTT sangat tentram. Mungkin karena koordinasi antar tokoh agama berjalan baik. 

Kristen Kadang Lebih Toleran


Mungkin juga umat islam di sana juga pandai membawa diri sementara umat islam di tolikara ngotot. Umat islam di kampung saya anti ngotot. Kami hanya menggunakan pengeras suara seperlunya. kalau jumat hanya untuk adzan, sementara khutbah tidak menggunakan pengeras suara. Masa kecil dahulu saya sering ikutan beberapa acara kristen protestan yang agak moderat. Kalau katolik memang agak eksklusif dan militan. Malam takbiran, orang-orang kristen juga pernah ikutan, tapi akhirnya mereka sekeluarga masuk islam dan masuk pesantren terus jadi ustadz.

Memang Al-Qur-an sudah memastikan bahwa non muslim berjiwa perusuh, tapi kalau umat islam pandai mengalah saya yakin pemeluk agama lain juga manusia yang punya hati nurani. Umat kristen NTT lebih banyak dari papua secara jumlah dan prosentase. Muslim di NTT cuma 13%, itu terendah se-indonesia, tapi umat islam di sana tidak ditindas selama mereka pandai MENGALAH, setidaknya di kampung saya, di kab.TTS. 

Kalau di kampung lain rusuh, kemungkinan umat islamnya juga songong. Kerusuhan 1999 di kupang memang pas musim rusuh, dan itu juga hasil profokasi si Teo Sapi dan itu kan jauh dari kampung saya yang rukun. 1999 saya di kupang jadi tahu persis. Orang islam di wilayah minoritas kadang juga songong karena adanya aparat keamanan beragama islam yang bisa jadi sandaran, saya pernah menikmati itu. Peristiwa di tolikara juga dikarenakan aparat keamanannya juga menembak kan? 

Kesimpulan, kalau ada kerusuhan antara umat islam vs non muslim di indonesia khususnya, tidak usah buru-buru mencap kristen indonesia jiwa perusuh. Tidak usah juga menghalangi kristen membangun rumah ibadah. Umat islam tidak usah sok mayoritas, tidak usah sok punya aparat islam. Bahkan, kadang kristen indonesia, kampung saya khususnya : lebih toleran dibanding umat islam. Seingat saya Gusdur juga pernah bilang NTT profinsi toleransi. Umat kristen di kampung saya hebat. 

Bayangkan, sebuah pesantren berdiri di tengah-tengah mereka namun mereka tidak ngamuk setidaknya hingga detik ini. Banyak juga anak-anak mereka dibiarkan masuk islam agar bisa sekolah di jawa. Paman saya pendeta katolik, tapi putrinya santriwati di sebuah pesantern di Jabar. Nah lo?

sumber : https://www.facebook.com/notes/arif-udin/kristen-kadang-lebih-toleran/1596546403941263