Islamoderat.com ~ Suatu ketika di masa saya di Pesantren kisahnya. Tepat menjelang Libur akhir tahun, kami dan Pengurus Harian Santri yang juga masih berstatus Santri berkumpul dalam rangka Musyawarah Terbuka.
Kala itu kami bermusyawarah pada malam hari dengan dihadiri sekitar 40 Santri Putra. Di sebuah Kamar dengan keadaan redup sebuah penerangan karena Listrik yang padam.
Sang Moderator mulai membuka sedikit obrolan santai dan sedikit memancing untuk mengeluarkan Opini Santri. Dari awal pembahasan sampai menjelang akhir kami hanya membahas seputar Tuntutan Hak-Hak kami selaku Santri di masa Libur Panjang. Satu persatu Santri memberikan Opini, Persepsi dan Argumennya untuk memuluskan Penuntutan Haknya selama masa Liburan berlangsung.
Setelah Sang Notulen mencatat rapi satu persatu Tuntutan Hak Santri di masa libur disertai dengan Argumen penguatnya, tampillah seorang teman saya yang tak lain kakak kelas saya seraya berkata: "Sedari awal kita hanya membahas tuntutan hak-hak kita, tanpa sedikitpun kita menyinggung Kewajiban Kita. Kalau kita hanya menuntut hak tanpa diiringi pemenuhan kewajiban tentunya itu sangat egois".
Mendengar hal itu diungkapkan, semua santri terdiam lesu menyadari kesalahannya selama ini tak terkecuali saya sendiri. Padahal sebagai santri, selama ini kami telah banyak lalai dari menjalankan kewajiban, di sisi lain beberapa aturan masih kami langgar, mulai dari telat masuk kelas, telat Shalat Jama'ah, tidur saat Wirid, tidur terlalu larut, telat bangun tidur dan masih banyak kesalahan lainnya yang kami lakukan dan tak jarang mengundang Amarah Para Ustadz bahkan terkadang Pengasuh Pesantren juga pernah marah besar atas kesalahan kami.
Ketika itu, saya baru sadar kembali betapa egoisnya diri ini. Hanya menuntut haknya dipenuhi tapi tak pernah menuntut kewajibannya dipenuhi yang tak lain adalah Hak bagi orang lain untuk kita melaksanakannya.
Masalah Hak dan Kewajiban ini meliputi banyak sisi kehidupan kemasyarakatan, baik dari lingkup terkecil antara Suami dan Istri, Orang Tua dan Anak, Murid dan Guru, Rakyat dan Pemerintah, Atasan dan Bawahan dll.
Selama ini kita terus menuntut tanpa lelah hak kita sebagai anak, sebagai pasangan, sebagai murid, sebagai rakyat dll, tanpa pernah kita menuntut untuk menuntaskan Tugas dan Kewajiban Kita. Semoga Allah beri kita kemudahan dalam menjalankan Tugas dan Kewajiban kita serta memenuhi hak-hak orang lain.
Tarim
Oleh : Imam Abdullah El-Rashied