Islamoderat.com, Bogor ~ “Pentingnya kaderisasi itu sama pentingnya dengan sholat sunnah rawatib muakkad. Jadi, kalau orang itu hanya melakukan sholat wajib (fardlu) namun tanpa sholat sunnah, ibarat perahu banyak bagian yang berlubang, tidak sempurna. Karena sholat sunnah itulah yang akan menyempurnakan sholat fardlu,“ nasihat KH. Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Yogyakarta, Rais Aam PBNU 1981-1984. (23/4)
Sabtu di minggu ke-2 bulan Rojab ini Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama Institut Pertanian Bogor (KMNU IPB) menyelenggarakan “Halaqoh Spesial”. Kegiatan ini merupakan rangakaian acara pengkaderan yang berkesinambungan untuk terciptanya kader yang unggul. Sejumlah Nahdliyyin dan Nahdliyyat angkatan 52 (IPB 2015) yang hadir sangat antusias mengikuti serangkaian acara ini. Muhammad Mulya Tarmizi, selaku Koordinator PSDM KMNU IPB menyuguhkan berbagai materi pengkaderan dengan gaya khasnya. “KMNU itu bukan organisasi yang bisa disubstitusi, namun dapat terkomplemen bersama organisasi lain,” tutur Mulya.
Acara makan bersama pun ikut mewarnai Halaqoh spesial. Selepas sholat Dhuhur, acara dilanjutkan dengan diskusi bertajuk persiapan Angkatan 52 dalam mempersiapkan serangkaian acara penyambutan calon mahasiswa baru Aswaja 53 yang dipandu oleh Karimatul Shofia Irsyad (Kimia 2014). Diskusi mengalir dengan suasana kekeluargaan antar angkatan 52 dan 51 dalam ruangan yang sederhana. Dengan adanya kegiatan ini, kader-kader muda KMNU IPB diharapkan siap untuk menyelenggarakan suatu kegiatan yang menjadi amanah mereka nanti. (Mulya/ el Naomiy)
Sabtu di minggu ke-2 bulan Rojab ini Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama Institut Pertanian Bogor (KMNU IPB) menyelenggarakan “Halaqoh Spesial”. Kegiatan ini merupakan rangakaian acara pengkaderan yang berkesinambungan untuk terciptanya kader yang unggul. Sejumlah Nahdliyyin dan Nahdliyyat angkatan 52 (IPB 2015) yang hadir sangat antusias mengikuti serangkaian acara ini. Muhammad Mulya Tarmizi, selaku Koordinator PSDM KMNU IPB menyuguhkan berbagai materi pengkaderan dengan gaya khasnya. “KMNU itu bukan organisasi yang bisa disubstitusi, namun dapat terkomplemen bersama organisasi lain,” tutur Mulya.
Acara makan bersama pun ikut mewarnai Halaqoh spesial. Selepas sholat Dhuhur, acara dilanjutkan dengan diskusi bertajuk persiapan Angkatan 52 dalam mempersiapkan serangkaian acara penyambutan calon mahasiswa baru Aswaja 53 yang dipandu oleh Karimatul Shofia Irsyad (Kimia 2014). Diskusi mengalir dengan suasana kekeluargaan antar angkatan 52 dan 51 dalam ruangan yang sederhana. Dengan adanya kegiatan ini, kader-kader muda KMNU IPB diharapkan siap untuk menyelenggarakan suatu kegiatan yang menjadi amanah mereka nanti. (Mulya/ el Naomiy)