Islamoderat.com, Jatibarang Kidul ~ Dalam rangka merampungkan program-program kepengurusan NU Jatibarang Kidul di ujung akhir kepengurusannya, Pengurus Ranting NU Jatibarang Kidul menggelar rangkaian acara Lailatul Ijtima NU sekaligus Haul Massal dan Isro Mi’roj yang bertempat di Musholla Al Fatimah sebelah Barat Kantor Balai Desa, Desa Jatibarang Kidul, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah Sabtu (30/4).
Habib Alwi Bin Ahmad Assegaf dalam tausyiahnya menyampaikan,Lailatul Ijtima yang di isi tahlilan adalah perintah Allah agar kita selalu berdzikir kepada_Nya.Orang-orang yang di kirimi do’a akan merasa senang karena mereka di sana perlu pertolongan dengan melalui do’a dan dzikir kita yang masih hidup.Dan sedikitnya ada 3 hikmah dalam Isro dan Miroj,Pertama,kita harus selalu wadul kepada Allah, Kedua, kita harus istiqomah, Ketiga,Kita harus pandai-pandai memilah dan memilih permasalahan apa saja dalam hidup ini.”Urai Panjang.
Lailatul Ijtima NU adalah malam perkumpulan warga NU untuk mengaji bersama dan melaksanakan amaliyah-amaliyah tradisi NU agar tau dan terbiasa sehingga nantinya bisa di tularkan kepada generasi selanjutnya. Demikian yang di sampaikan Rois Syuriah PR NU Jatibarang Kidul Ustadz Miftahudin Efendi, S.Pd.I dalam sambutannya.Sekaligus menjelaskannya apa itu NU, Makna lambang NU, Tradisi NU dan lain sebaginya.
Senada dengan itu, menurut Ketua Tanfidziyah PR NU Jatiabarang Kidul,Ustadz Akhamd Yusuf Helmy, SH. menyatakan, Lailatul Ijtima itu adalah program dan produk NU, jadi kalau ada organisasi lain menyelenggarakan Lailatul Ijtima itu berarti PALSU. “ Pungkasnya
Lain pula dengan H.Nuryamin, M.Pd selaku atas nama pengurus musholla Al Fatimah menyampaikan,terima kasih yang tak terhingga karena dengan acara Lailatul Ijtiam, Haul Massal dan Isro Mi’roj masyarakat di kompleknya bisa mempererat silaturahmi.”Pungkasnya
Adapun menurut Ustadz Hadi Mulyanto, S.Pd.I.,M.Pd.I yang hadir untuk GP ANSOR Jatibarang yang di daulat untuk memandu acara tersebut,sambil di sela-sela memandu menyampaikan, ada 3 syarat agar sseorang syah menjadi orang NU,pertama Fikroh,Kedua,Amaliyah,Ketiga,Harokah.” Tegasnya.
Lebih lanjut di jelaskan Hadi,Soal Fikroh,Salah satu fikroh NU adalah At Tasammuhiyyah dimana orang NU harus toleran,kalau ada orang non muslim baik-baik (kafir dzimmi),maka kita harus baik-baik jangan meneror mereka,jangan jadi teroris. Amaliyah artinya tradisi-tradisi dan kebiasaan NU seperti tahlilan,sholawatan, mauludan, ziyarah kubur dan lain sebaginya harus kita laksanakan,Harokah artinya kita harus ikut pergerakan, walaupun kita belum jadi pengurus NU,Muslimat, GP Ansor, IPNU,IPPNU paling tidak minimal jadi anggotanya.” Pungkasnya.
Perlu di ketahui bahwa pembacaan Ayat-Ayat Suci Al Quran dan Sholawat di Bawakan Oleh ustadz Musthofa Ismail, S,Pd.I. (Hadi)
Habib Alwi Bin Ahmad Assegaf dalam tausyiahnya menyampaikan,Lailatul Ijtima yang di isi tahlilan adalah perintah Allah agar kita selalu berdzikir kepada_Nya.Orang-orang yang di kirimi do’a akan merasa senang karena mereka di sana perlu pertolongan dengan melalui do’a dan dzikir kita yang masih hidup.Dan sedikitnya ada 3 hikmah dalam Isro dan Miroj,Pertama,kita harus selalu wadul kepada Allah, Kedua, kita harus istiqomah, Ketiga,Kita harus pandai-pandai memilah dan memilih permasalahan apa saja dalam hidup ini.”Urai Panjang.
Lailatul Ijtima NU adalah malam perkumpulan warga NU untuk mengaji bersama dan melaksanakan amaliyah-amaliyah tradisi NU agar tau dan terbiasa sehingga nantinya bisa di tularkan kepada generasi selanjutnya. Demikian yang di sampaikan Rois Syuriah PR NU Jatibarang Kidul Ustadz Miftahudin Efendi, S.Pd.I dalam sambutannya.Sekaligus menjelaskannya apa itu NU, Makna lambang NU, Tradisi NU dan lain sebaginya.
Senada dengan itu, menurut Ketua Tanfidziyah PR NU Jatiabarang Kidul,Ustadz Akhamd Yusuf Helmy, SH. menyatakan, Lailatul Ijtima itu adalah program dan produk NU, jadi kalau ada organisasi lain menyelenggarakan Lailatul Ijtima itu berarti PALSU. “ Pungkasnya
Lain pula dengan H.Nuryamin, M.Pd selaku atas nama pengurus musholla Al Fatimah menyampaikan,terima kasih yang tak terhingga karena dengan acara Lailatul Ijtiam, Haul Massal dan Isro Mi’roj masyarakat di kompleknya bisa mempererat silaturahmi.”Pungkasnya
Adapun menurut Ustadz Hadi Mulyanto, S.Pd.I.,M.Pd.I yang hadir untuk GP ANSOR Jatibarang yang di daulat untuk memandu acara tersebut,sambil di sela-sela memandu menyampaikan, ada 3 syarat agar sseorang syah menjadi orang NU,pertama Fikroh,Kedua,Amaliyah,Ketiga,Harokah.” Tegasnya.
Lebih lanjut di jelaskan Hadi,Soal Fikroh,Salah satu fikroh NU adalah At Tasammuhiyyah dimana orang NU harus toleran,kalau ada orang non muslim baik-baik (kafir dzimmi),maka kita harus baik-baik jangan meneror mereka,jangan jadi teroris. Amaliyah artinya tradisi-tradisi dan kebiasaan NU seperti tahlilan,sholawatan, mauludan, ziyarah kubur dan lain sebaginya harus kita laksanakan,Harokah artinya kita harus ikut pergerakan, walaupun kita belum jadi pengurus NU,Muslimat, GP Ansor, IPNU,IPPNU paling tidak minimal jadi anggotanya.” Pungkasnya.
Perlu di ketahui bahwa pembacaan Ayat-Ayat Suci Al Quran dan Sholawat di Bawakan Oleh ustadz Musthofa Ismail, S,Pd.I. (Hadi)