Islamoderat.com ~ Kehidupan malam sebuah kota besar biasanya berisi kegiatan yang tidak bermanfaat, namun tidak bagi kota Tarim Yaman. Kota Tarim adalah salah satu kota yang sohor ilmu agama dan ulama di provinsi Hadramaut Yaman. Pesona dan pancaran aura religius pun akan kita rasakan di kota ini. Mendengarkan ceramah di masjid - masjid, shalat jama'ah, membaca qur'an adalah rutinitas masyarakatnya sehingga memunculkan suasana kereligiusan yang sangat terasa, apalagi di bulan puasa.
Salah satu rutinitas masyarakat untuk menghidupkan malam ramadlan di kota ini yang tidak mungkin di temukan di kota lain bahkan di seantero dunia adalah aktifitas shalat tarawih, kota kecil yang luasnya seperti satu kabupaten di Indonesia ini memiliki 300 masjid lebih, jarak masjid satu dengan lainnya pun berkisar 100 meter 200 - 1 km. Jadi tarawihnya ada jadwalnya tersendiri untuk setiap masjid, yang jika di kumpulkan akan memenuhi malam ramadlan.
Ada yang shalat isyak dan tarawihnya di mulai jam 8 malam, ada yang di mulai jam 8,15 jam 9 ada pula sampai jam 2 malam baru di mulai, jadi bisa di simpulkan bahwa tarawih di kota ini terus nyambung antara masjid satu dengan lainnya dari jam 8 sampai jam 3 waktu sahur.
Jadwal sholat isya' dan tarawih sebagian masjid di kota ini:
20,00 waktu Yaman masjid Al Jauhari
20,30 masjid As Sakran
21,00 masjid Asy-Syaikh Aidid
22,00 masjid Alawi Assamin
23,00 masjid Ba Alawi
00,30 masjid As Seqaf, Al Mihdlor
01,30 masjid Jami' Tarim
02,00 masjid Al Aidarus
Dan masjid - masjid lain yang waktunya hampir menyamai dengan waktu tersebut mengingat begitu banyaknya masjid.
Hal itu bisa di maksudkan agar bisa menghidupkan malam ramadlan dengan beribadah dan meringankan orang yang mempunyai kesibukan, atau tertidur malam, dan selainnya untuk bisa tetap melakukan tarawih dengan berjama'ah.
Bukan hanya shalat tarawih sebagai aktifitas menghidupkan bulan ramadlan di kota ini, kita juga akan menemukan pembacaan maulid dan shalawat setelah melakukan aktifitas tarawih di beberapa masjid di kota ini, ada pula yang di isi dengan ceramah.
Akan tetapi di kota ini tidak di dapati orang yang baca qur'an di microfon di dengarkan banyak orang seperti di Indonesia yang di kenal dengan istilah Tadarrusan, bukan karena negatif di pandang atau menilainya, tetapi malah sebaliknya, hampir semua penduduk Tarim membaca al qur'an sendiri - sendiri dan merupakan rutinitas pribadi, jadi tidak atau belum di temukan acara tadarrusan seperti diIndonesia.
Moeslich El Malibary
Mahasiswa Univ. Imam Syafi'i Yaman.