Islamoderat.com ~ Rais Syuriyah PBNU KH. Hasyim Muzadi diundang untuk presentasi posisi HAM di Indonesia dalam perspektif konstitusi Indonesia, Agama, budaya dan sistem hukum dalam sidang Dewan HAM Perserikatan bangsa-bangsa (PBB) di Markas PBB, Jenewa dari tanggal 15-18 Juni 2015.
Seperti diketahui bahwa Kyai Hasyim Muzadi termasuk tokoh paling getol membela pelaksanaan HAM di Indonesia ketika mendapatkan kritikan tajam dari komisi HAM PBB di SWISS / Jenewa.
Dalam forum HAM PBB, kyai Hasyim menyampaikan pentingnya pancasila sebagai landasan kerukunan umat beragama di Indonesia. Bangsa Indonesia telah memiliki landasan kuat dalam melakukan pembinaan kerukunan umat beragama di Indonesia, khususnya dengan berlandaskan Pancasila yang merupakan perwujudan dari nilai-nilai luhur masyarakat Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan guna memberikan pemahaman yang sebenarnya sekaligus menangkis berbagai kritik yang kurang akurat mengenai kehidupan beragama di Indonesia. Lebih lanjut juga ditekankan kembali walaupun upaya yang dihadapi dalam membangun kerukunan umat beragama menghadapi berbagai tantangan pada umumnya Indonesia berada dalam jalur moderat yang benar dan selalu mengedepankan kerukunan antar umat beragama yang berbeda.
Terkait dengan kekerasan yang dilakukan kelompok teroris yang menamakan diri “Islamic State” Kyai Hasyim mengecam keras kegiatan yang dilakukan kelompok tersebut serta menekankan perlunya penanganan secara komprehensif oleh komunitas internasional, mengingat penanganan secara militer dikhawatirkan tidak akan dapat mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh penyalah gunaan ideologi tertentu
Dalam kaitan ini, Indonesia menawarkan pendekatan baru yang diharapkan akan menampung keprihatinan semua pihak yaitu melalui Dialog intra dan antar keyakinan serta pembangunan inklusif.
Sidang Dewam HAM PBB ke -29 ini, merupakan pertemuan utama lembaga Dewan HAM PBB dan termasuk mekanisme inter-governmental bagi seluruh negara anggota PBB dalam membicarakan berbagai isi terkait masalah HAM. Saat ini Indonesia merupakan salah satu dari 47 negara anggota Dewan HAM PBB untuk periode 2015-2017.
Kyai Hasyim juga berdiolog dengan pemangku kepentingan utama HAM di jenewa, termasuk Faith-based NGOs dan NGOs utama yang bergerak di isu HAM, seperti Human Rights Watch, Amnesty Internasional dan FIDH. Selain itu juga dengan pemuka agama islam di Islamic Centre, kota Jenewa.
Seperti diketahui bahwa Kyai Hasyim Muzadi termasuk tokoh paling getol membela pelaksanaan HAM di Indonesia ketika mendapatkan kritikan tajam dari komisi HAM PBB di SWISS / Jenewa.
Dalam forum HAM PBB, kyai Hasyim menyampaikan pentingnya pancasila sebagai landasan kerukunan umat beragama di Indonesia. Bangsa Indonesia telah memiliki landasan kuat dalam melakukan pembinaan kerukunan umat beragama di Indonesia, khususnya dengan berlandaskan Pancasila yang merupakan perwujudan dari nilai-nilai luhur masyarakat Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan guna memberikan pemahaman yang sebenarnya sekaligus menangkis berbagai kritik yang kurang akurat mengenai kehidupan beragama di Indonesia. Lebih lanjut juga ditekankan kembali walaupun upaya yang dihadapi dalam membangun kerukunan umat beragama menghadapi berbagai tantangan pada umumnya Indonesia berada dalam jalur moderat yang benar dan selalu mengedepankan kerukunan antar umat beragama yang berbeda.
Terkait dengan kekerasan yang dilakukan kelompok teroris yang menamakan diri “Islamic State” Kyai Hasyim mengecam keras kegiatan yang dilakukan kelompok tersebut serta menekankan perlunya penanganan secara komprehensif oleh komunitas internasional, mengingat penanganan secara militer dikhawatirkan tidak akan dapat mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh penyalah gunaan ideologi tertentu
Dalam kaitan ini, Indonesia menawarkan pendekatan baru yang diharapkan akan menampung keprihatinan semua pihak yaitu melalui Dialog intra dan antar keyakinan serta pembangunan inklusif.
Sidang Dewam HAM PBB ke -29 ini, merupakan pertemuan utama lembaga Dewan HAM PBB dan termasuk mekanisme inter-governmental bagi seluruh negara anggota PBB dalam membicarakan berbagai isi terkait masalah HAM. Saat ini Indonesia merupakan salah satu dari 47 negara anggota Dewan HAM PBB untuk periode 2015-2017.
Kyai Hasyim juga berdiolog dengan pemangku kepentingan utama HAM di jenewa, termasuk Faith-based NGOs dan NGOs utama yang bergerak di isu HAM, seperti Human Rights Watch, Amnesty Internasional dan FIDH. Selain itu juga dengan pemuka agama islam di Islamic Centre, kota Jenewa.