Islamoderat.com ~ Dzikir merupakan perkara yang sangat dianjurkan didalam agama, baik didalam al-Qur'an maupun hadits. Bahkan dianjurkan untuk membanyak dzikir kepada Allah SWT.
Berpijak dari hal tersebut, banyak ulama berupaya semaksimal untuk selalu berdzikir. Bagi mereka, tiada waktu kecuali berisi dzikir kepada Allah.
Dengan berdzikir, maka seorang hamba senantiasa terikat dengan Allah dalam segala aktifitasnya. Didalam hati mereka tidak pernah kosong dari Allah. Sedikit pun hati mereka lepas dari Allah, mereka menilainya sebagai sebuah kerugian yang mereka tidak sukai.
Hingga ada seorang ulama bernama Utsman Al-Baqillani mengungkapkan ketidak senangannya terhadap waktu berbuka puasa.
Sebagaimana diketahui bahwa orang yang berpuasa mengalami haus dan lapar dan waktu berbuka puasa merupakan waktu kebahagiaan datang kepada mereka. Mereka memfokuskan diri untuk menghilangkan rasa dahaga dan lapar dengan berbuka sehingga disaat itu sering kali lalai mengingat Allah.
Ustman Al-Baqillani mengatakan : "Waktu yang paling aku benci adalah waktu berbuka puasa. Karena aku sibuk dengan aktifitas-aktifitas (makan buka) daripada dzikir."
Begitulah ulama yang senantiasa menautkan hatinya kepada Allah, hingga sedikit saja hati ada aktifitas yang bisa memicu terlepasnya hati dari Allah, maka aktifitas tersebut menjadi aktifitas yang kurang disenangi oleh mereka.
Berpijak dari hal tersebut, banyak ulama berupaya semaksimal untuk selalu berdzikir. Bagi mereka, tiada waktu kecuali berisi dzikir kepada Allah.
Dengan berdzikir, maka seorang hamba senantiasa terikat dengan Allah dalam segala aktifitasnya. Didalam hati mereka tidak pernah kosong dari Allah. Sedikit pun hati mereka lepas dari Allah, mereka menilainya sebagai sebuah kerugian yang mereka tidak sukai.
Hingga ada seorang ulama bernama Utsman Al-Baqillani mengungkapkan ketidak senangannya terhadap waktu berbuka puasa.
Sebagaimana diketahui bahwa orang yang berpuasa mengalami haus dan lapar dan waktu berbuka puasa merupakan waktu kebahagiaan datang kepada mereka. Mereka memfokuskan diri untuk menghilangkan rasa dahaga dan lapar dengan berbuka sehingga disaat itu sering kali lalai mengingat Allah.
Ustman Al-Baqillani mengatakan : "Waktu yang paling aku benci adalah waktu berbuka puasa. Karena aku sibuk dengan aktifitas-aktifitas (makan buka) daripada dzikir."
Begitulah ulama yang senantiasa menautkan hatinya kepada Allah, hingga sedikit saja hati ada aktifitas yang bisa memicu terlepasnya hati dari Allah, maka aktifitas tersebut menjadi aktifitas yang kurang disenangi oleh mereka.
Muhammad Al Faiz/red Ibnu Manshur